lukman blog

blog untuk tempat berbagi ilmu pengetahuan

lukman blog

blog untuk membagi tempat - tempat yang bagus untuk liburan

lukman blog

blog untuk tempat shering ilmu internet

lukman blog

blog untuk membagi bisnis internet

lukman blog

tempat berbagi, mencari ilmu, membagi rezeki dan mencari uang

Enam Su-35 Pertama AU Rusia Datang Akhir Tahun

MOSKWA, KOMPAS.com — Angkatan Udara Rusia akan menerima enam unit pertama pesawat tempur terbaru Sukhoi Su-35 Flanker-E pada akhir tahun ini. Saat ini, pesawat-pesawat tersebut sedang menjalani pengujian final.
"Su-35 sedang berada pada tahap-tahap akhir uji terbang di pusat pelatihan dan uji coba Akhtubinsk (di kawasan Volga). Enam pesawat Su-35 pertama akan dikirim ke AU Rusia akhir 2012 ini," ungkap juru bicara AU Rusia, Kolonel Vladimir Drik, Senin (12/3/2012) di Moskwa, Rusia.
Su-35 adalah pengembangan terbaru dari pesawat Sukhoi Su-27 Flanker yang menggunakan dua mesin baru seri 117S yang dilengkapi sistem pengarah daya dorong (thrust vectoring) untuk meningkatkan kemampuan manuver.
Selain itu, pesawat ini juga memiliki kemampuan menyerang beberapa sasaran udara sekaligus, baik dengan peluru kendali maupun sistem persenjataan lain. Dengan semua kemampuan itu, Su-35 dijuluki sebagai pesawat jet tempur generasi 4++ yang menggunakan teknologi generasi kelima.
Kementerian Pertahanan Rusia memesan 48 unit Su-35 pada 2009. Pihak Sukhoi sendiri sedang menjajaki penjualan pesawat tersebut ke negara-negara pelanggan di Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Amerika Selatan.

Latihan Angkatan Laut Besar-besaran Digelar Tahun Ini

Wikimedia Commons Kapal perang tipe korvet Steresgushchiy dari Armada Laut Baltik AL Rusia.
MOSKWA, KOMPAS.com — Sekitar 50 kapal perang dari 20 negara akan ambil bagian dalam latihan angkatan laut internasional DANEX/Northern Coasts-2012, September mendatang. Rusia untuk pertama kalinya akan mengikutsertakan kapal perangnya dalam latihan besar-besaran ini.
Demikian ditegaskan juru bicara Distrik Militer Barat Rusia, Kapten Vladimir Matveyev, di Moskwa, Senin (12/3/2012). Rusia akan mengerahkan kapal-kapal perangnya dari Armada Laut Baltik untuk bergabung dengan kapal-kapal perang antara lain dari Denmark, Italia, Portugal, Turki, dan Jerman.
"Latihan itu akan melibatkan tak kurang dari 4.000 personel," tutur Matveyev.
Tujuan latihan multinasional ini adalah melatih interoperabilitas tempur di antara gugus tugas angkatan laut dari berbagai negara dalam menghadapi konflik lokal maupun operasi pemeliharaan perdamaian.
Pertemuan awal untuk membahas latihan tersebut akan digelar di kota Jonstrup, Denmark, 13-15 Maret ini. Lokasi latihan akan berada di kawasan Laut Baltik di lepas pantai Denmark. (RIA Novosti/DHF)

Pesawat AU Yaman Meledak secara Misterius

SANA'A, KOMPAS.com — Sebuah ledakan misterius menghancurkan satu pesawat milik Angkatan Udara Yaman di pangkalan udara dekat Bandar Udara Internasional Sana'a, Yaman, Minggu (4/3/2012) kemarin. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
"Satu pesawat Antonov meledak dalam situasi yang masih misterius saat parkir di landasan di Pangkalan AU Dulaimi. Tak ada korban, dan penyebab ledakan masih belum diketahui," tutur seorang teknisi di pangkalan tersebut.
Tidak disebutkan tipe pesawat Antonov yang meledak itu, tetapi AU Yaman diketahui mengoperasikan tiga tipe pesawat angkut Antonov buatan Uni Soviet, yakni Antonov An-12 Cub, An-24 Coke, dan An-26 Curl.
Ini adalah insiden kedua di pangkalan tersebut dalam enam bulan terakhir, setelah tiga pesawat tempur AU Yaman meledak berturut-turut dalam satu malam, Oktober 2011.

AS Masih Tertarik Beli Pesawat Brasil

RIO DE JANEIRO, KOMPAS.com — Amerika Serikat tetap tertarik pada kemungkinan pembelian pesawat serang ringan buatan Embraer, Brasil, meskipun telah membatalkan kontrak minggu ini, kata Wakil Menteri Luar Negeri AS, William Burns, Kamis (1/3/2012).

Burns, dalam kunjungan ke Rio de Janeiro, mengatakan, pembatalan kontrak itu bukan sebuah refleksi penolakan terhadap Super Tucano—untuk digunakan di Afganistan. Ia menggambarkan pesawat itu sebagai "sebuah pesawat yang sangat baik".

Kementerian Luar Negeri Brasil telah mengeluarkan pernyataan keras yang menyuarakan "keterkejutan" terkait pembatalan itu, khususnya cara dan waktu pembatalan. "Perkembangan ini dianggap tidak kondusif untuk memperkuat hubungan antara kedua negara dalam urusan pertahanan," kata pernyataan kementerian Brasil itu.

Pentagon, Selasa, membatalkan kontrak senilai 355 juta dollar AS dengan perusahaan AS, Sierra Nevada Corp, dan perusahaan kedirgantaraan Brasil, Embraer. Pentagon juga mengumumkan akan melakukan investigasi setelah ada gugatan hukum dari perusahaan kedirgantaraan AS yang menjadi saingan, yaitu Hawker Beechcraft Corp.

"Embraer sebuah perusahaan besar dan Super Tucano merupakan pesawat yang sangat bagus," kata Burns kepada wartawan di Rio. "AS kini berada di tengah-tengah proses internal, tetapi kami tetap tertarik."

Burns mengatakan, tidak ada kaitan antara kontrak itu dan perang penawaran sengit di Brasil untuk 36 unit jet tempur angkatan udara. Boeing yang berbasis di AS bersama Dassault dari Perancis dan Saab dari Swedia berjuang untuk mendapatkan kontrak senilai antara 4-7 juta dollar dari Brasil.

"Itu dua soal yang berbeda," kata Burns. Kami yakin bahwa F18 (buatan Boeing) adalah pesawat terbaik yang tersedia. Satu hal yang mencerminkan itu adalah bahwa pesawat itulah yang AS gunakan selama 20 atau 30 tahun mendatang," katanya.

"Kami yakin bahwa paket transfer teknologi yang kami tawarkan bersama pesawat itu belum pernah terjadi dalam hubungan kami, juga yang terbaik dari paket yang tersedia."

Tentang kontrak Embraer, Jenderal AS, Norton Schwartz, Rabu, mengatakan, Angkatan Udara akan bergerak "cepat" untuk meluncurkan kontes bagi 20 pesawat serang ringan untuk membantu militer Afganistan karena dana untuk program tersebut akan hangus pada akhir tahun fiskal 2013. Kontrak bagi 20 pesawat Embraer jenis AT-29 Super Tucano itu dimenangkan pada Desember sebagai bagian dari rencana untuk mempersenjatai militer Afganistan di tengah penarikan pasukan NATO. Namun, Angkatan Udara AS mengatakan tidak "puas" dengan dokumen-dokumen kontrak itu dan mengumumkan akan meninjau kembali kemenangan Embraer. Militer AS ingin memberikan pesawat ringan bagi armada udara Afganistan guna melakukan pelatihan penerbangan, pengintaian udara, dan operasi tempur dukungan bagi pasukan darat.

Namun, Hawker Beechcraft Corp, yang berbasis di Wichita, Kansas, memprotes kemenangan Embraer, dengan alasan bahwa pesawat AT-6 buatan perusahaan itu diblokir secara tidak adil dalam kompetisi untuk mendapat kontrak tersebut.

Para pejabat Embraer telah membantah tuduhan itu.

Palang Merah Akan Masuk Kawasan Homs Suriah

Palang Merah Internasional (ICRC) dijadwalkan masuk ke distrik Baba Amr, Homs, Suriah Jumat (02/03) untuk mengantarkan bantuan makanan dan perlengkapan medis.

Setelah satu bulan kota tersandera kekerasan, ICRC akhirnya diijinkan masuk bersama Sabit Merah Suriah sekaligus mengevakuasi korban luka-luka. Kawasan ini merupakan daerah terparah akibat serangan pasukan pemerintah dalam beberapa pekan terakhir.

Pasukan Pembebasan Suriah, FSA menyatakan akan meninggalkan distrik tersebut dalam sebuah ''taktik penarikan''.  FSA mengatakan 4.000 warga sipil menolak untuk meninggalkan rumah mereka dan penarikan itu sebagai upaya untuk menyelamatkan mereka dari serangan mematikan.

Dari sekitar 100.000 warga yang biasanya tinggal di Baba Amr, hanya beberapa ribu saja yang tersisa.

Sangat Mengkhawatirkan

Homs sendiri saat ini tengah diliputi salju yang tebal, sehingga memperlambat serangan pasukan pemerintah yang dimulai sejak Selasa lalu. Salju juga membuat kondisi warga sipil semakin mengkhawatirkan.  Banyak warga yang tetap tinggal di Baba Amr tanpa listrik dan kehabisan bahan makanan.

"Kami mengkhawatirkan ada banyak orang yang terluka parah di Baba Amr,'' kata juru bicara ICRC Carla Haddad kepada BBC. "Kami menyadari situasi di lapangan sangat mengkhawatirkan,'' tambahnya.

Sementara itu, Perancis menyatakan dua wartawan mereka yang terperangkap di Homs, sekarang sudah berada di luar Suriah dalam kondisi yang aman. Wartawan Edith Bouvier, 31, dan fotografer William Daniels, 34, sekarang berada di Libanon, demikian pernyataan Presiden Nicolas Sarkozy dalam sebuah keterangan pers.

Laporan lain yang mengemuka adalah penemuan dua jenazah wartawan Barat yang tewas dalam serangan yang sama saat Bouvier terluka. Meski demikian laporan yang menyebutkan jenazah wartawan Inggris Marie Colvin dan fotografer Prancis Remi Ochlik ditemukan ini belum dapat dikonfirmasi kebenarannya.

PBB memperkirakan lebih dari 7.500 korban tewas dalam 11 bulan aksi kekerasan menentang pemerintahan Bashar al-Assad.
kompas.com

AS Bisa Bergabung dengan Israel untuk Serang Iran

WASHINGTON, KOMPAS.com - Sejumlah pejabat AS meningkatkan peringatan bahwa negara adidaya itu bisa saja bergabung dengan Israel dalam menyerang Iran jika republik Islam tersebut tidak berniat untuk menghilangkan kecemasan bahwa program riset nuklirnya bertujuan untuk memproduksi senjata.

Kamis (1/3/2012), atau empat hari menjelang Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dijadwalkan tiba di Washington untuk bertemu dengan Presiden Barack Obama, Kepala Staf Angkatan Udara AS, Jenderal Norton Schwartz, mengatakan, para Kepala Staf Gabungan telah menyiapkan opsi militer untuk menyerang situs-situs nuklir Iran jika terjadi konflik. "Apa yang bisa kami akukan, Anda tidak akan ingin berada di daerah itu," kata Jenderal Schwartz.

Pernyataan Schwartz itu berbeda dengan pernyataan Gedung Putih sehari sebelumnya. Gedung Putih, Rabu, memperingatkan, setiap aksi militer terhadap Iran akan menciptakan "ketidakstabilan yang lebih besar" yang dapat mengancam keselamatan warga Amerika Serikat di Afganistan dan Irak. "Setiap aksi militer di wilayah itu mengancam ketidakstabilan yang lebih besar di kawasan tersebut," kata Juru Bicara Gedung Putih Jay Carney. Menurut Carney, sejauh ini, AS tidak punya bukti bahwa Iran sedang mengembangkan senjata nuklir.

Namun para pejabat Pentagon, sebagaimana dikutip Washington Post, mengatakan, opsi militer sedang dipersiapkan, dimulai dengan menyediakan pengisian bahan bakar bagi pesawat-pesawat udara Israel, termasuk menyerang pilar-pilar dari rezim ulama itu, serta Korps Garda Revolusi Islam dan pasukan elitenya yaitu Qods, pangkalan-pangkalan militer dan Departemen Intelijen dan Keamanan Iran. Para pejabat AS itu tidak mau diungkap jatidirinya karena rencana-rencana Pentagon itu dirahasiakan.

"Tidak ada kelompok di Amerika yang lebih bertekad untuk mencegah Iran meraih senjata nuklir ketimbang para Kepala Staf Gabungan," kata Ketua Kepala Staf Gabungan, Jenderal Martin Dempsey kepada Komite Anggaran Kongres, Rabu.

Secara terpisah, sejumlah pejabat AS yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan kepada The Washington Post bahwa para perencana militer AS semakin yakin bahwa serangan berkelanjutan dengan bom penghancur bunker Angkatan Udara AS bisa menguburkan pembangkit pengayaan uranium Iran di Fordo.

Peringatan terbaru AS tentang kemungkinan aksi militer terhadap Iran muncul setelah pertemuan antara pejabat tinggi Israel dan pemerintahan Obama gagal mengatasi perbedaan soal kapan sebuah serangan perlu dilakukan, demikian menurut sejumlah pejabat kedua negara yang telah berpartisipasi dalam diskusi itu. "Karena, dalam pikiran Israel, dan yang lebih penting dalam pikiran Iran, ada ketidakpastian tentang keinginan pemerintah (AS) untuk bertindak, sangat penting bahwa kita tidak hanya mengatakan semua pilihan tersedia di atas meja, tetapi juga menunjukkan itu dengan beberapa cara terbuka," kata anggota Partai Rebulik dari Michigan, Mike Rogers, yang mengepalai Komite Intelijen Kongres.

Perbedaan utama antara AS dan Israel, kata para pejabat AS, adalah soal di mana menarik garis pada program nuklir Iran. Para pejabat pemerintahan Obama telah menyatakan, pemicu aksi militer haruslah sebuah keputusan Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, untuk memperkaya uranium melebihi level 20 persen saat ini, yang mendukung pembangkit listrik nuklir, ke level pembuatan senjata di 85 atau 90 persen.

Para pejabat intelijen AS dan Israel mengatakan, mereka sepakat bahwa keputusan seperti itu menyulitkan pendeteksian hingga pada suatu waktu setelah senjata sudah dibuat.

Selagi rekan-rekan Amerika mereka berfokus pada pengayaan, para pejabat Israel menggambarkan program nuklir Iran sebagai bangku berkaki tiga yang juga mencakup sejumlah upaya di lokasi berbeda untuk mengembangkan hulu ledak rudal yang mampu membawa senjata nuklir, sebuah pemicu ledakan nuklir dan komponen lain dari perangkat nuklir. Walaupun para pejabat Israel mengatakan kepada pihak AS bahwa kemampuan mereka untuk menyerang Iran lebih besar dari yang dikira banyak orang, fasilitas pengayaan Iran di Natanz dan Fordo akan sangat sulit bagi Angkatan Udara Israel untuk hancurkan dengan senjata andalan mereka, GBU-28.