makalah menajemen

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, karena berkat Rahmat dan Ridho Nya lah, saya
dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah yang saya tulis ini merupakan pembahasan
mengenai KEKUASAAN, KEWENANGAN,TANGGUNG JAWAB DAN DELEGASI
Yang merupakan salah satu dari 6 (enam) materi pembahasan manajemen pengantar 1 yang akan di bahas pada semester ini.
Latar belakang penyusunan makala ini adalah untuk mengetahui lebih dalam mengenai kekuaaan,kewenangan, tanggung jawab dan delegasi pada suatu instansi atau organisasi, dan untuk mengetahui manfaat dan kendala dalam penerapannya.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca dan saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan keterbatasan dalam makalah ini, sehingga saya mengharapakan masukkan yang berharga untuk peningkatan kualitas makalah serta saya mohan maaf atas segala kekurangan yang terdapat dalam makalah ini.


Penulis


Lukman bassir















PENDAHULUAN
A. Latar Belakang masalah
Penulis ingin mengetahui bagaimana penerapan dan batasan-batasan kekuasaan,kewenangan, tanggung jawab,dan delegasi dalam suatu instansi maupun organisasi Dan apa saja hambatan yang di hadapi dalam menerapkannya.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana cara mengetahui konsekuensi yang di hadapi perusahaan dalam proses pencapaian tujuan organisasi.
2. Apa saja konsekuensi yang mempengaruhi struktur organisasi
3. Apa saja manfaat dan kendala yang di hadapi dalam pendelegasian dalam suatu organisasi

C. Tujuan

1. Mangetahui bahwa struktur organisasi yang dibentuk memiliki konsekuensi-konsekuensi dalam proses pancapaian tujuan organisasi.
2. Mengetahui empat konsekuensi utama dan sebuah struktur organisasi yaitu adanya kekuasaan, kewenangan, tanggung jawab, dan pendelegasian.
3. Mengetahui hal-hal yang terkait dengan kekuasaan dan kewenangan.
4. Mengetahui manfaat dan kendala dalam pendelegasian wewenang.














PEMBAHASAN

Pengertian Kekuasaan (POWER)
• Kekuasaaan atau power berarti kemampuan untuk mempengaruhi orang atau merubah orang atau situasi
• Kekuasaan dapat berkonotasi positif ataupun negative
Faktor yang mendasari adanya kekuasaan
• Reward Power
Kekuasaan yang muncul sebagai akibat dari seseorang yang posisinya memungkinkan dirinya untuk memberikan penghargaan terhadap orang-orang yang berada di bawahannya.

• Coercive Power
Kekuasaan untuk memberikan hukuman adalah kebalikan atau sisi negative dari reward power

• Legitimate Power
Legimate Power atau kekuasaan yang sah adalah kekuasaan yang muncul sebagai akibat dari suatu legimate tertentu.

• Expert Power
Kekuasaan yang berdasarkan keahlian atau kepakaran adalah kekuasaan yang muncul sebagai akibat dari kepakaran atau keahlian yang di miliki oleh seseorang.

• Referent Power
kekuasaan yang muncul akibat adanya karakteristik yang diharapkan oleh seseorang atau sekelompok orang terhadap seseorang yang memiliki pengaruh terhadap seseorang atau sekelompok orang tersebut.











Kewenangan (Authority)
Kewenangan adalah : kekuasaan formal yang di miliki seseorang yang telah di pilih untuk memimpin suatu organisasi baik sebagian maupun keseluruhan dari organisasi.
Ada dua (2) pandangan mengenai kewenangan yaitu:
 Pandangan Klasik (Hieranhical View)
Pandangan klasik menerangkan bahwa kewenangan pada dasarnya terlahir akibat dari adanya kewenangan yang lebih tinggi dari kewenangan yang di berikan. Dengan demikian, kewenangan menurut pandangan klasik bersifat hierarki yang atas ke hierarki yang bawah.

 Pandangan berdasarkan penerimaan (Acceptance View)
Menurut pandangan penerimaan, tidak ada kewenangan yang serta merta di lakukan oleh bawahan. Bila seorang atasan memberi perintah dan tidak di jalankan oleh bawahan bukan berarti atasan itu tidak memiliki kewenangan, tapi yang kemudian di lakukan atasan tidak dapat di terima bawahan. Pandangan ini memandang bahwa kewenangan akan terjadi jika adanya penerimaan dari bawahan untuk melakukan perintah yang di berikan atasan
Persyaratan agar Kewenangan Efektif ( Chester Bernard)
• Bawahan dapat memahami apa yang di inginkan atau di komunikasikan oleh pemimpin atau atasan
• Pada saat sang bawahan memutuskan untuk menjalankan apa yang di perintahkan oleh atasannya, dia meyakin bahwa apa yang di perintahkan konsisten atau tidak bertentangan dengan rencana pencapaian tujuan organisasi.
• Pada saat sang bawahan memutuskan untuk menjalankan apa yang di perintahkan oleh atasannya, dia menyakini bahwa apa yang di perintahkan konsisten mendukung nilai, misi, maupun motif pribadi atau kelompoknya.
• Sang bawahan mampu secara mental maupun fisik menjalankan apa yang di perintahkannya.
Jenis Kewenangan
• Kewenangan Lini
Orang-orang yang berada di dalam kewenangan lini adalah mereka yang bertanggung jawab terhadap berbagai kegiatan dalam organisasi. Garis wewenangnya dari atasan langsung diberikan kepada bawahannya. Keseluruhan bagian maupun sub-bagian saling mendukung dalam pencapaian tujuan organisasi.



• Kewenangan Staff
Kewenangan staff adalah mereka yang di tunjuk oleh organisasi untuk membantu bagian-bagian dalam organisasi yang memiliki kewenangan lini. Biasanya berupa pelayanan atau saran, karena orang-orang ini biasanya memilki keahlian tertentu seperti konsultan pajak. Orang tersebut tidak turun langsung dalam menjalankan pekerjaan organisasi dan tidak mempunyai kekuasaan untuk memberi perintah pada anggota organisasi.

• Kewenangan Fungsional
Kewenangan fungsional adalah mereka yang berada dalam bagian tertentu di organisasi memilki kewenangan lini dan kewenangan staff, namun karena tugasnya ia di beri kewenangan untuk melakukan control atau koordinasi di bagian lainnya untuk memastikan bahwa kegiatan organisasi berjalan dengan baik dan sesuai aturan.

Tanggung Jawab (Responsibility)
• Kewenangan dan Tanggung Jawab
Menejer di beri wewenang, menyadari terdapat tanggung jawab dalam setiap kewenangan dan menjalankan tanggung jawab tersebut.
• Kewenangan VS Tanggung Jawab
Menejer yang di beri wewenang menyadari terdapat tanggung jawab dalam setiap kewenangan dan cenderung menghindari dari tanggung jawab tersebut.

Delegasi
Delegasi dapat terjadi karena adanya berbagai keterbatasan dalam melakukan suatu pekerjaaan. Keterbatasan ini dapat terjadi dari berbagai faktor antara lain : keterbatasan jumlah pekerja, keahlian, waktu pengerjaan dan lainnya.jika tidk segera di tanggulangi akan memperburuk kinerja organisasi, karena itu di butuhkan pendelegasian. Pelimpahan wewenang atau pendelegasian merupakan proses pengalihan tugas kepada orang lain yang sah menurut organisasi untuk melakukan berbagai aktifitas yang di tunjukan untuk pencapaian tujuan organisasi.
Pelimpahan Wewenang
• Pelimpahan wewenang adalah proses pengalihan tugas kepada orang lain yang sah atau terlegitimasi (menurut mekanisme tertentu dalam organisasi) dalam melakukan berbagai aktifitas yang di tujukan untuk pencapaian tujuan organisasi yang jika tidak di limpahkan akan meghambat proses pancapaian tersebut.
• Manfaat Pelimpahan Wewenang
 Pelimpahan wewenang memungkinkan sub-bagian atau bawahan mempelajari sesuatu yang baru dan memperoleh kesempatan untuk melakukan sesuatu yang baru tersebut
 Bahwa pelimpahan wewenang mendorong tercapainya keputusan yang lebih baik dalam berbagai hal
 Penyelesain pekerjaan dapat di lakukan dengan lebih cepat sekiranya pelimbahan wewenang tersebut berjalan sebagaimana mestinya dan di berikan kepada orang yang bertanggung jawab.
• Kendala dalam Pelimpahan Wewenang
 Kapasitas staff yang terbatas
 Kurang tanggung jawabnya atasan akibat pelimpahan wewenang
• Kunci Pelimpahan Wewenang agar Efektif
 Kepercayaan atasan kepada bawahan
 Komunikasi terbuka antara atasan dan bawahan
 Kemampuan manajer dalam memahami tujuan organisasi, tuntutan pekerjaan, dan kemampuan bawahan
• Tindakan agar Wewenang Efektif
 Penentuan hal-hal yang dapat didelegasikan
 Penentuan orang yang layak untuk menerima delegasi
 Penyediaan sumber daya yang di butuhkan
 Pelimpahan tugas yang akan di berikan
 Intervensi pada saat yang di perlukan

Sentralisasi VS Desentralisasi
• Sentralisasi menuju kepada cara pengorganisasian dimana keseluruhan tugas, tangggung jawab, dan perintah di pusatkan dari hirarki yang paling tinggi untuk kemudian hirarki yang di bawahnya menerjemahkan dalam bentuk tindakan lanjut dari apa yang telah di putuskan dari hirarki yang tertinggi.
• Desentralisasi merupakan pelimpahan kewenangan dari hirarki yang lebih tinggi kepada hirarki yang lebih rendah dalam hal pengambilan keputusan dan penentuan dengan cara bagaimana kegiatan akan di jalankan.
Desain Pekerja
• Pendekatan Mekanis
• Pendekatan Motivasi
• Endekatan Biologis



Kesimpulan
Dari apa yang telah di terangkan di atas maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa dalam penerapan kekuasaan dan yang lainnya harus terdapat keseimbangan antara satu dan yang lain sehingga tercipta suatu kerjasama yang baik.
Selain itu dalam penerapan kekuasaan di suatu organisasi harus mendapatkan persetujuan dari berbagai pihak tidak bisa se enaknya saja dan ternyata dalam suatu organisasi terdapat banyak sekali kendala dalam penerapan hal-hal di atas.
Saran saya adalah sebaiknya dalam suatu organisasi atau perusahaan, antara atasan dan bawahan saling berkomunikasi dan saling terbuka agar proses untuk mencapai tujuan organisasi dapat berjalan lancar dan dapat mencapai apa yang di tuju.

0 komentar:

Posting Komentar