Serang Israel, Iran Samarkan Bom dalam Radio

AP Seorang penjinak bom menyisir area di sekitar lokasi ledakan bom yang diduga dilakukan sejumlah warga Iran di Bangkok, Thailand, minggu lalu.
BANGKOK, KOMPAS.com - Sejumlah warga Iran pelaku ledakan bom yang diduga hendak menyerang sejumlah diplomat Israel di Bangkok, Thailand, dipersenjatai dengan bahan peledak yang disembunyikan dalam radio portabel buatan China seharga 27 dollar AS (setara Rp 244.000).

Pihak berwenang Thailand mengetahui bahwa tim pembunuh Iran itu punya setidaknya lima bom saat rencana mereka di Thailand terbongkar, yaitu saat bom-bom tersebut meledak di hadapan wajah mereka sendiri pekan lalu. Sebuah foto menunjukkan salah satu perangkat bom itu, yang ditemukan di sebuah rumah yang ditempati warga Iran tersebut.

Perangkat bom itu dikemas dengan bantalan peluru demi mendapatkan efek kerusakan maksimum dan memiliki enam magnet di sisinya, yang memungkinkannya bisa dilengketkan di bagian bawah mobil.

Bom berupa radio murah buatan China itu juga dipasangi dengan sebuah pin granat tangan standar Amerika dan detonator yang, ketika ditarik, akan meledakan perangkat itu dalam waktu sekitar empat setengah detik, lapor ABC News, Rabu (22/2/2012). Tidak jelas bagaimana bom itu dibawa masuk ke negara itu, apakah bom-bom itu diselundupkan secara diam-diam atau dimasukan dalam koper-koper diplomatik.

Rencana serangan terhadap target-target Israel itu digagalkan seminggu lalu ketika sejumlah bom tanpa sengaja meledak di sebuah rumah penampungan yang dipakai sebagai basis operasi Saeid Moradi dan setidaknya dua rekannya sesama warga Iran. Menurut pihak berwenang Thailand, Moradi, yang berlumuran darah, diduga hendak melarikan diri dari rumah itu dengan membawa dua bom dan mencoba memanggil taksi untuk melarikan diri dari tempat kejadian perkara. Ketika sopir taksi tidak berhenti, ia melemparkan sebuah bom ke taksi tersebut. Bom itu meledak dan melukai empat orang di jalanan.

Ia kemudian melemparkan bom yang kedua kepada polisi ketika mereka datang ke lokasi itu. Namun bom itu memantul setelah mengenai sebuah mobil dan meledak di dekatnya. Akibatnya, kaki Moradi hancur.

Moradi dan dua warga negara Iran lain kini berada dalam tahanan polisi dan didakwa terkait serangan yang gagal itu. Para pejabat menyebut tiga orang lagi, dua pria dan seorang wanita, yang masih dicari.

ABC News melaporkan, menurut para ahli bahan peledak Amerika dan Israel, bom-bom itu sangat mirip dengan yang digunakan dalam dua serangan lain terhadap sasaran warga  Israel di luar Timur Tengah. Sebuah bom telah ditemukan menempel di bawah mobil seorang diplomat Israel di Tbilisi, Georgia. Selang beberapa jam, sebuah bom yang dilekatkan pada mobil yang membawa istri seorang diplomat Israel meledak di New Dehli, India. Perempuan itu, sopirnya dan dua orang pelintas terluka dalam serangan tersebut.

Rangkaian pemboman itu secara luas diyakini sebagai pembalasan atas ledakan, yang diyakini sebagai kerja agen Israel, yang menewaskan sedikitnya lima ilmuwan nuklir top Iran.

Aksi saling mengebom itu terjadi saat ketegangan militer meningkat antara Iran dan Israel. Para pejabat Inggris dan AS telah mendesak Israel untuk tidak menyerang republik Islam itu secara sepihak. Namun, para pejabat itu mulai khawatir bahwa Israel mungkin mengirim pesawat tempur untuk mengebom lokasi-lokasi nuklir Iran sebelum Iran dapat menyelesaikan sebuah reaktor  atau sebuah bom atom.

0 komentar:

Posting Komentar