
Departemen Kesehatan dan Produksi Hewan Sri Lanka menerjunkan 30 petugasnya untuk mengisolasi sejumlah peternakan unggas yang ada di Bingiriya, sekitar 80 km dari Kolombo. Total ada 6.000 unggas yang telah dimusnahkan.
"Kami telah melakukan tes secara menyeluruh dan dipastikan bahwa sejumlah unggas terinfeksi virus H5N2, bukannya virus H5N1 yang mematikan," tutur Direktur Jenderal Dpartemen Kesehatan dan Produksi Hewan, Kumar de Silva kepada kantor berita AFP, Rabu (1/2/2012).
"Kami pun memutuskan untuk memusnahkan hewan-hewan tersebut sebagai langkah pencegahan," imbuhnya.
Kumar menambahkan, ilmuwan setempat mengkhawatirkan jenis virus yang lebih ringan justru bisa bermutasi menjadi lebih ganas.
Sejauh ini memang belum ada kasus flu burung H5N1 yang terdeteksi di wilayah Sri Lanka. Namun temuan ini cukup membuat pemerintah untuk waspada.
Virus flu burung diketahui telah menewaskan lebih dari 330 orang di seluruh dunia. Para ilmuwan khawatir jika virus ini bermutasi dan bisa menular dari manusia ke manusia. Jika itu terjadi, maka akan menimbulkan jumlah kematian yang lebih besar.
0 komentar:
Posting Komentar