Pengertian Kekuasaan (POWER)
·
Kekuasaaan atau power berarti kemampuan untuk
mempengaruhi orang atau merubah orang atau situasi
·
Kekuasaan dapat berkonotasi positif ataupun negative
Faktor yang mendasari adanya kekuasaan
·
Reward Power
Kekuasaan yang muncul sebagai akibat dari
seseorang yang posisinya memungkinkan dirinya untuk memberikan penghargaan terhadap
orang-orang yang berada di bawahannya.
·
Coercive Power
Kekuasaan untuk memberikan hukuman adalah
kebalikan atau sisi negative dari reward power
·
Legitimate Power
Legimate Power atau kekuasaan yang sah
adalah kekuasaan yang muncul sebagai akibat dari suatu legimate tertentu.
·
Expert Power
Kekuasaan yang berdasarkan keahlian atau
kepakaran adalah kekuasaan yang muncul sebagai akibat dari kepakaran atau
keahlian yang di miliki oleh seseorang.
·
Referent Power
kekuasaan yang muncul akibat adanya karakteristik
yang diharapkan oleh seseorang atau sekelompok orang terhadap seseorang yang
memiliki pengaruh terhadap seseorang atau sekelompok orang tersebut.
Kewenangan (Authority)
Kewenangan adalah :
kekuasaan formal yang di miliki seseorang yang telah di pilih untuk memimpin
suatu organisasi baik sebagian maupun keseluruhan dari organisasi.
Ada dua (2) pandangan mengenai kewenangan yaitu:
Ø
Pandangan Klasik (Hieranhical View)
Pandangan klasik menerangkan bahwa kewenangan pada dasarnya terlahir akibat
dari adanya kewenangan yang lebih tinggi dari kewenangan yang di berikan.
Dengan demikian, kewenangan menurut pandangan klasik bersifat hierarki yang
atas ke hierarki yang bawah.
Ø
Pandangan berdasarkan penerimaan (Acceptance
View)
Menurut
pandangan penerimaan, tidak ada kewenangan yang serta merta di lakukan oleh
bawahan. Bila seorang atasan memberi perintah dan tidak di jalankan oleh
bawahan bukan berarti atasan itu tidak memiliki kewenangan, tapi yang kemudian
di lakukan atasan tidak dapat di terima bawahan. Pandangan ini memandang bahwa
kewenangan akan terjadi jika adanya penerimaan dari bawahan untuk melakukan
perintah yang di berikan atasan
Persyaratan agar Kewenangan Efektif ( Chester Bernard)
·
Bawahan dapat memahami apa yang di inginkan atau
di komunikasikan oleh pemimpin atau atasan
·
Pada saat sang bawahan memutuskan untuk
menjalankan apa yang di perintahkan oleh atasannya, dia meyakin bahwa apa yang
di perintahkan konsisten atau tidak bertentangan dengan rencana pencapaian
tujuan organisasi.
·
Pada saat sang bawahan memutuskan untuk
menjalankan apa yang di perintahkan oleh atasannya, dia menyakini bahwa apa
yang di perintahkan konsisten mendukung nilai, misi, maupun motif pribadi atau
kelompoknya.
·
Sang bawahan mampu secara mental maupun fisik menjalankan
apa yang di perintahkannya.
Jenis Kewenangan
·
Kewenangan Lini
Orang-orang yang berada di dalam
kewenangan lini adalah mereka yang bertanggung jawab terhadap berbagai kegiatan
dalam organisasi. Garis wewenangnya dari atasan langsung diberikan kepada
bawahannya. Keseluruhan bagian maupun sub-bagian saling mendukung dalam
pencapaian tujuan organisasi.
·
Kewenangan Staff
Kewenangan staff adalah mereka yang di tunjuk oleh organisasi untuk
membantu bagian-bagian dalam organisasi yang memiliki kewenangan lini. Biasanya
berupa pelayanan atau saran, karena orang-orang ini biasanya memilki keahlian
tertentu seperti konsultan pajak. Orang tersebut tidak turun langsung dalam
menjalankan pekerjaan organisasi dan tidak mempunyai kekuasaan untuk memberi
perintah pada anggota organisasi.
·
Kewenangan Fungsional
Kewenangan fungsional adalah mereka yang
berada dalam bagian tertentu di organisasi memilki kewenangan lini dan
kewenangan staff, namun karena tugasnya ia di beri kewenangan untuk melakukan
control atau koordinasi di bagian lainnya untuk memastikan bahwa kegiatan
organisasi berjalan dengan baik dan sesuai aturan.
Tanggung Jawab (Responsibility)
·
Kewenangan
dan Tanggung Jawab
Menejer di beri wewenang, menyadari terdapat
tanggung jawab dalam setiap kewenangan dan menjalankan tanggung jawab tersebut.
·
Kewenangan VS Tanggung Jawab
Menejer yang di beri
wewenang menyadari terdapat tanggung jawab dalam setiap kewenangan dan
cenderung menghindari dari tanggung jawab tersebut.
Delegasi
Delegasi dapat
terjadi karena adanya berbagai keterbatasan dalam melakukan suatu pekerjaaan.
Keterbatasan ini dapat terjadi dari berbagai faktor antara lain : keterbatasan
jumlah pekerja, keahlian, waktu pengerjaan dan lainnya.jika tidk segera di
tanggulangi akan memperburuk kinerja organisasi, karena itu di butuhkan
pendelegasian. Pelimpahan wewenang atau pendelegasian merupakan proses
pengalihan tugas kepada orang lain yang sah menurut organisasi untuk melakukan
berbagai aktifitas yang di tunjukan untuk pencapaian tujuan organisasi.
Pelimpahan Wewenang
·
Pelimpahan wewenang adalah proses pengalihan
tugas kepada orang lain yang sah atau terlegitimasi (menurut mekanisme tertentu
dalam organisasi) dalam melakukan berbagai aktifitas yang di tujukan untuk
pencapaian tujuan organisasi yang jika tidak di limpahkan akan meghambat proses
pancapaian tersebut.
·
Manfaat Pelimpahan Wewenang
Ø
Pelimpahan wewenang memungkinkan sub-bagian atau
bawahan mempelajari sesuatu yang baru dan memperoleh kesempatan untuk melakukan
sesuatu yang baru tersebut
Ø
Bahwa pelimpahan wewenang mendorong tercapainya
keputusan yang lebih baik dalam berbagai hal
Ø
Penyelesain pekerjaan dapat di lakukan dengan
lebih cepat sekiranya pelimbahan wewenang tersebut berjalan sebagaimana
mestinya dan di berikan kepada orang yang bertanggung jawab.
·
Kendala dalam Pelimpahan Wewenang
Ø
Kapasitas staff yang terbatas
Ø
Kurang tanggung jawabnya atasan akibat
pelimpahan wewenang
·
Kunci Pelimpahan Wewenang agar Efektif
Ø
Kepercayaan atasan kepada bawahan
Ø
Komunikasi terbuka antara atasan dan bawahan
Ø
Kemampuan manajer dalam memahami tujuan
organisasi, tuntutan pekerjaan, dan kemampuan bawahan
·
Tindakan agar Wewenang Efektif
Ø
Penentuan hal-hal yang dapat didelegasikan
Ø
Penentuan orang yang layak untuk menerima
delegasi
Ø
Penyediaan sumber daya yang di butuhkan
Ø
Pelimpahan tugas yang akan di berikan
Ø
Intervensi pada saat yang di perlukan
Sentralisasi VS Desentralisasi
·
Sentralisasi menuju kepada cara pengorganisasian
dimana keseluruhan tugas, tangggung jawab, dan perintah di pusatkan dari
hirarki yang paling tinggi untuk kemudian hirarki yang di bawahnya
menerjemahkan dalam bentuk tindakan lanjut dari apa yang telah di putuskan dari
hirarki yang tertinggi.
·
Desentralisasi merupakan pelimpahan kewenangan
dari hirarki yang lebih tinggi kepada hirarki yang lebih rendah dalam hal
pengambilan keputusan dan penentuan dengan cara bagaimana kegiatan akan di
jalankan.
Desain Pekerja
·
Pendekatan Mekanis
·
Pendekatan Motivasi
·
Endekatan Biologis
Kesimpulan
Dari
apa yang telah di terangkan di atas maka penulis dapat mengambil kesimpulan
bahwa dalam penerapan kekuasaan dan yang lainnya harus terdapat keseimbangan
antara satu dan yang lain sehingga tercipta suatu kerjasama yang baik.
Selain
itu dalam penerapan kekuasaan di suatu organisasi harus mendapatkan persetujuan
dari berbagai pihak tidak bisa se enaknya saja dan ternyata dalam suatu
organisasi terdapat banyak sekali kendala dalam penerapan hal-hal di atas.
Saran
saya adalah sebaiknya dalam suatu organisasi atau perusahaan, antara atasan dan
bawahan saling berkomunikasi dan saling terbuka agar proses untuk mencapai
tujuan organisasi dapat berjalan lancar dan dapat mencapai apa yang di tuju.
0 komentar:
Posting Komentar