A. KERANGKA KONSEPTUAL UNTUK AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN
Teori akuntansi terdiri atas kerangka-kerangka acuan
yang menjadi dasar dari pengembangan tekhnik-tekhnik akuntansi.
Kerangka-kerangka acuan ini, nantinya akan terutama didasarkan pada penentuan
konsep-konsep dan prinsip-prinsip akuntansi. Menyadari akan pentingnya arti
tujuan, para profesi akuntansi di Amerika Serikat, Inggris, Kanada telah
melakukan beberapa usaha percobaan untuk merumuskan tujuan dari
laporankeuangan. Di Amerika Serikat, pentingnya pengembangan tujuan pelaporan
keuangan pertamakali diungkapkan oleh laporan dari Study Group on the
Objectives of Financial Statements (Laporan Kelompok Studi mengenai Tujuan
Laporan Keuangan) dan ditekankan lagi oleh usaha yang dilakukan oleh FASB untuk
mengembangkan suatu kerangka atau konstitusi konseptual.Di Inggris, pentingnya
tujuan-tujuan ini telah menjadi sorotan dari publikasi The Corporate Report (Laporan
Perusahaan) oleh Institute of Chartered Accountants in England and Wales. Di Kanada,
perhatian akan subjek ini dipublikasikan dalam Corporate Reporting (Pelaporan Keuangan).
Meskipun relatif masih, semua usaha-usaha yang dilakukan di atas secara
langsung mendapat banyak pengaruh dari Bab 4 dalam APB Statement No.4.
KLASIFIKASI DAN KONFLIK KEPENTINGAN
Perumusan tujuan akuntansi tergantung pada penyelesaian konflik kepentingan
yangterdapat di pasar informasi. Atau lebih spesifik lagi, laporan keuangan
yang dihasilkan olehinteraksi tiga kelompok: perusahaan, pengguna, dan profesi
akuntansi
Perusahaan (firm) membentuk
kelompok utama yang terlibat dalam proses akuntansi. Aktivitas-aktivitas
operasional, keuangan, dan luar biasa (atau non-operasional) yang mereka lakukan
menjadi justifikasi dari pembuatan laporan keuangan. Keberadaan dan perilaku mereka
menimbulkan hasil keuangan yang sebagian dapat diukur oleh proses akuntansi. Perusahaan-perusahaan
juga adalah penyedia informasi akuntansi.
Pengguna (user) membentuk
kelompok kedua. Pembuatan informasi akuntansi ipengaruhi oleh kepentingan dan
kebutuhan pengguna. Meskipun tidak mungkin untuk mengumpulkan suatu daftar
lengkap para pengguna, namun dapat dipastikan daftar tersebut akan
mencantumkan para pemegang saham, analis keuangan, kreditor, dan badan-badan pemerintah.
Profesi akuntansi (accounting
profession) membentuk
kelompok ketiga yang dapat memengaruhi informasi yang akan dimasukkan ke
dalam laporan keuangan. Para akuntan terutama akan bertindak sebagai “auditor”
yang bertanggung jawab untuk memverifikasi bahwa laporan keuangan telah
mematuhi prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Interaksi dari ketiga kelompok
di atas dapat disajikan dalam sebuah diagram venn,dimana lingkaran U
mencerminkan kepentingan dari para pengguna akan informasi yangdianggap
bermanfaat untuk pengambilan keputusan ekonomi mereka, lingkaran C mencerminkan
kumpulan informasi yang diterbitkan dan diungkapkan oleh perusahaan (entah ia
berada di dalam atau di luar batasan dari prinsip-prinsip akuntansi yang
berlaku umum) dan lingkaran P mencerminkan kumpulan informasi yang dapat dibuat
dan diverifikasi oleh profesiakuntan. Area yang diberi nama I mencerminkan
kumpulan informasi yang dapat diterima oleh semua tiga kelompok tersebut.
Dengan kata lain, data-data ini diungkapkan oleh perusahaan, para akuntan dapat
membuat dan memverifikasinya, dan mereka dianggap relevan oleh pengguna. Area
II-VII mencerminkan area-area yang menjadi konflik kepentingan.
B. MENUJU KE
ARAH PERUMUSAN TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
1. Tujuan
Laporan Keuangan menurut APB Statement
no. 4
APB Statement
no. 4 mengklasifikasikan tujuan laporan keuangan menjadi:
a.
Tujuan Khusus
Tujuan
Khusus dari laporan keuangan adalah menyajikan secara wajar dan sesuai dengan
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, posisi keuangan, hasil operasi,
dan perubahan-perubahan lainnya dalam posisi keuangan.
b.
Tujuan Umum dari laporan keuangan adalah:
a)
Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan
mengenai sumber daya ekonomi dan kewajiban dari perusahaan bisnis agar dapat:
·
Mengevaluasi kelebihan dan kekurangannya
·
Menunjukkan pendanaan dan investasinya
·
Mengevaluasi kemampuan dalam memenuhi
komitmen-komitmennya
·
Menunujukkan berbagai dasar sumber daya bagi
pertumbuhannya
b)
Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan
mengenai perubahan dalam sumber daya bersih dari aktivitas perusahaan bisnis
yang diarahkan untuk memperoleh laba.
c)
Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat
digunakan untuk mengestimasi potensi penghasilan bagi perusahaan.
d)
Untuk memberikan informasi lain yang dibutuhkan
mengenai perubahan dalam sumber daya ekonomi dan kewajiban.
e)
Untuk mengumpulkan informasi lain yang relevan terhadap
kebutuhan pengguna laporan.
c.
Tujuan Kualitatif
Tujuan kualitatif dari akuntansi keuangan adalah:
·
Relevansi
·
Dapat dimengerti
·
Dapat diverifikasi
·
Netralitas
·
Ketepatan waktu
·
Komparabilitas
·
Kelengkapan
2. Laporan
Kelompok Studi mengenai Tujuan Laporan Keuangan
METODOLOGI yang digunakan
Kelompok
studi untuk pembuatan prinsip-prinsip akuntansi yang dikenal sebagai “Komite Wheat” diberi tugas memperbaiki
dan meningkatkan proses penetapan stansar. Laporan yang dihasilkan komite ini mencetuskan
dibentukknya Financial Accounting
Standards Board (FASB). Kelompok studi kedua, dikenal sebagai “Komite Trueblood” ditugaskan untuk
mengembangkan tujuan laporan keuangan. Yaitu dengan menentukan :
1.
Siapa yang membutuhkan laporan keuangan
2.
Informasi apa yang mereka butuhkan
3.
Seberapa banyak dari infromasi yang dibutuhkan itu
dapat diberikan oleh akuntansi
4.
Kerangka apa yang dibutuhkan untuk memberikan
informasi yang dibutuhkan tersebut
Tujuan
laporan keuangan seperti yang dinyatakan dalam “Laporan Trueblood”
Enam tingkatan tujuan berikut ini diambil dari laporan
trueblood:
1.
Tujuan dasar (No.1).
2.
Empat tujuan (No. 2, 3, 1, dan 12) yang menyebutkan
pengguna dan kegunaan yang berbeda-beda dari informasi akuntansi.
3.
Dua tujuan (No. 4 dan 5) yang menyebutkan kekuatan
menghasilkan (earning power) perusahaan dan kemampuan manajemen (akuntabilitas)
sebagai jenis informasi yang dibutuhkan.
4.
Satu tujuan (No. 6) yang menyebutkan sifat dari
informasi yang dibutuhkan sebagai faktual dan interpretatif.
5.
Empat tujuan (No. 7, 8, 9,dan 10) yang menguaraikan
laporan keuangan yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan No. 6.
6.
Beberapa rekomendasi khusus untuk laporan keuangan
yang di buat agar dapat memenuhi tujuan-tujuan sebelumnya (No. 7, 8, 9, dan 10)
Karateristik
kualitatif pelaporan
Untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhan pengguna ,
informasi yang disajikan dalam laporan keuangan harus memiliki karateristik
tertentu . “ Laporan True Blood ” menyebutkan 7 karateristik kualitatif dari
pelaporan
1.
Relevansi dan materialitas
2.
Bentuk dan substansi
3.
Keandalan
4.
Kebebasan dari bias
5.
Komparabilitas
6.
Konsistensi
7.
Dapat dimengerti
C.
MENUJU KE ARAH KERANGKA KONSEPTUAL
1.
Hakekat Kerangka Konseptual
Kerangka
konseptual adalah sebuah konstitusi, sebuah sistem koheren dari tujuan dan asas
yang saling berhubungan yang dapat mengarah kepada standar yang konsisten dan
menentukan sifat, fungsi, dan batasan dari akuntansi keuangan dan laporan
keuangan. Konsep-konsep seperti ini menjadi asas dalam artian bahwa
konsep-konsep yang lain akan dihasilkan dari asas tersebut dan penggunaannya
sebagai acuan secara berulang-ulang akan dibutuhkan dalam menentukan,
mengartikan, dan menerapkan standar akuntansi dan pelaporan.
2. Masalah-masalah
dalam Kerangka Konseptual
Masalah-masalah konseptual yang berhubungan dengan penetapan standar antara
lain adalah:
·
Pandangan mengenai laba atau penghasilan mana yang
harus digunakan
·
Masalah definisi
·
Konsep pemeliharaan modal atau pengembalian biaya mana
yang harus diguanakan
·
Metode pengukuran mana yang harus digunakan
3. Perkembangan
dari Sebuah Kerangka Konseptual
Ada empat tingkatan dalam ruang lingkup kerangka
konseptual, yaitu:
1)
Tingkat pertama
Pada tingkat pertama, tujuan menunjukkan sasaran dan
maksud dari akuntansi.
2)
Tingkat kedua
Tingkat kedua terdiri dari hal-hal yang fundamental
meliputi karakteristik kualitatif dari informasi akuntansi dan definisi
elemen-elemen dalam laporan keuangan.
3)
Tingkat ketiga
Pada tingkat ketiga, terdapat pedoman operasional yang
digunakan oleh akuntan dalam menentukan dan menerapkan standar akuntansi yang
meliputi kriteria pengakuan, laporan keuangan versus pelaporan keuangan dan
pengukuran.
4)
Tingkat keempat
Tingkat keempat terdiri dari mekanisme penyajian yang
digunakan oleh akuntansi untuk menyampaikan informasi akuntansi yang meliputi
pelaporan penghasilan, pelaporan arus dana dan likuiditas, dan pelaporan posisi
keuangan.
4. Tujuan
Pelaporan Keuangan
Tujuan dari
pelaporan keuangan oleh perusahaan bisnis:
·
Memberikan informasi yang berguna bagi para calon
investor dan kreditor maupun yang sudah ada dan para pengguna lainnya dalam
mebuat investasi, kredit, dan keputusan lainnya.
·
Memberikan informasi untuk membantu para calon
investor dan kreditor serta para pengguna lain yang sudah ada dalam menilai
jumlah, waktu, dan ketidakpastian dari penerimaan kas prospektif untuk deviden
atau bunga dan penerimaan dari penjualan, penebusan, atau jatuh temponya surat
berharga atau pinjaman.
·
Memberikan informasi mengenai sumber daya ekonomi dari
perusahaan, laim untuk sumber daya tersebut, serta dampak dari
transaksi-transaksi, peristiwa, dan kejadian yang mengubah sumber daya dan
klaim atas sumber daya tersebut.
·
Memberikan informasi mengenai kinerja perusahaan selam
periode tersebut.
Tujuan dari
pelaporan keuangan oleh perusahaan nonbisnis:
·
Tidak memiliki indikator kinerja yang dapat
dibandingkan dengan laba pada perusahaan bisnis
·
Pada umumnya tidak menjadi subjek ujian dari kompetisi
dalam pasar
Tiga
karakteristik utama perusahaan non bisnis:
·
Sejumlah sumber daya diterima dari penyedia sumber daya,
yang tidak mengharapkan untuk menerima pembayaran kembali ataupun keuntungan
ekonomi yang proporsional terhadap sumber daya yang telah mereka berikan.
·
Operasi bisnisnya terutama bergerak untuk
tujuan-tujuan selain penyediaan barang atua jasa yang mendapatkan laba atau
ekuivalen laba.
·
Tidak ada saham kepemilikan yang pasti yang dapat
dijual, dialihkan, atau ditebus, atau yang akan menjadi hak atas bagian dari
distribusi nilai sisa dari sumber daya pada saat organisasi di likuidasi.
5. Konsep-Konsep
Fundamental
Konsep-konsep fundamental meliputi karakteristik
kualitatif dari informasi akuntansi dan definisi dari elemen-elemen laporan
keuangan.
Karakteristik kualitatif dari informasi akuntansi:
·
Relevansi : Informasi harus ditujukan atau di
asosiasikan secara bermanfaat dengan tindakan yang telah dirancang untuk
memfasilitasinya atau hasil yang ingin diperolehnya
·
Keandalan : Kualitas yang memungkinkan pengguna data
agar dengan yakin mengandalkannya sebagai pencerminan dari apa yang dimaksud
untuk disajikan
·
Kualitas sekunder : Kualitas kedua yang diusulkan oleh
statement of financial accounting concepst. No.2 FASB
·
Pertimbnagan biaya-manfaat : Salah satu bahasan umum
informasi akuntansi manfaat akan dicari jika keuntungan yang didapat dari informasi
tersebut melebihi biayanya.
Elemen-elemen
yang berkaitan langsung dengan pengukuran kinerja daan status dari perusahaan:
·
Aktiva : Kemungkinan manfaat ekonomi di masa depan
yang diperoleh atau dikendalikan oleh suatu entitas tertentu sebagai akibat
transaksi atau peristiwa dimasa lalu.
·
Kewajiban : Kemungkinan pengorbanan manfaat ekonomi di
masa depan yang timbul dari utang saat ini. Suatu entitas untuk mengalihkan
aktiva atau memberikan jasa kepada entitas lain di masa depan sebagai akibat
dari transaksi atau peristiwa dimasa lalu .
·
Ekuitas : Kepentingan residual dari aktiva suatu
entitas yang tersisa setelah mengurangi dengan kewajibannya
·
Investasi oleh pemilik : Peningkatan aktiva bersih
dari perusahaan yan diakibatkan pengalihan sesuatu yang bernilai kepada perusahaan
dari entitas lain untuk mendapatkan atau meningkatkan kepemilikan dari
perusahaan.
·
Distribusi kepada pemilik : Penurunan aktiva bersih
dari perusahaan yang diakibatkan oleh pengahlian aktiva, pemberian jasa, atau
timbulnya kewajiban oleh perusahaan kepada pemilik
·
Laba komprehensif : Perubahan ekuitas (aktiva Bersih)
perusahaan selama periode tertentu yang diakibatkan dari transaksi dan
peristiwa serta kejadian- kejadian lain dari sumber non pemilik
·
Pendapatan : Arus masuk atau peningkatan lain dari aktiva
atau sebuah entitas pelunasan kewajiban sebuah entitas (atau kombinasi dari
keduanya) selama satu periode tertentu
·
Beban : Arus keluar atau penggunaan lain dari aktiva
dari sebuah entitas atau timbulnya kewajiban suatu entitas (atau kombinas dari
keduanya) selama satu periode tertentu yang dihasilkan oleh penyampaian atau
produksi barang
·
Keuntungan : Peningkatan ekuitas (aktiva bersih) yang
berasal dari transaksi entitas yang insidental atau sampingan dan dari semua
transaksi dan peristiwa serta kejadian lainnya yang mempengaruhi entitas selama
satu periode tertentu yang timbul dari pendapatan atau investasi pemilik
·
Kerugian : penurunan ekuitas (aktiva bersih) dari
transaksi entitas yang insidental atau sampingan dan dari semua transaksi dan
peristiwa serta kejadian lainnya yang mempengaruhi entitas selama satu periode
tertentu kecuali yang timbul dari beban atau distribusi kepada pemilik
6. Pengakuan
dan Pengukuran
Kriteria pengakuan meliputi:
·
Definisi: hal tersebut memenuhi definisi dari sebuah
elemen laporan keuangan.
·
Dapat diukur: hal ini memiliki atribut yang relevan
dan dapat diukur dengan cukup andal.
·
Relevansi: informasi yang berkenaan membuat perbedaan
pada keputusan penggunanya.
·
Keandalan: informasi tersebut representasional, tepat,
dapat diverifikasi, dan netral.
Dalam
kaitannya dengan pengukuran, laporan melihat lima atribut yang berbeda dari
aktiva dan kewajiban, yaitu:
·
Biaya historis
·
Biaya penggantian saat ini
·
Nilai pasar saat ini
·
Nilai bersih yang dapat direalisasi
·
Nilai arus kas masa depan saat ini
D. LAPORAN-LAPORAN
LAIN
1.
Laporan Perusahaan
Laporan
perusahaan merupakan laporan yang berhubungan dengan akuntabilitas publik dari
segala bentuk entitas ekonomi, terutama pada perusahaan bisnis. Laporan ini
mencoba untuk menyusun sekumpulan konsep-konsep yang sedang dikembangkan
sebagai dasar bagi pelaporan keuangan.
Tujuan dari
studi ini adalah untuk memeriksa kembali ruang lingkup dan sasaran dari laporan
keuangan yang telah diterbitkan dilihat dari kebutuhan-kebutuhan dan kondisi
modern.
Setelah
mendokumentasikan keterbatasan dari praktik-praktik pelaporan yang ada saat
ini, maka di usulkan perlunya laporan-laporan tambahan berikut ini:
a) Laporan
nilai tambah, yang menunjukkan bagaimana keuntungan yang diperoleh dari usaha
perusahaan dibagi antar karyawan, penyandang modal, negara, dan investasi
kembali.
b) Laporan
ketenagakerjaan, yang menunjukkan jumlah dan komposisi dari tenagan kerja yang
menggantungkan hidupnya pada perusahaan, kontribusi pekerjaan dari para
karyawan dan manfaat-manfaat yang diterima.
c) Laporan
pertukaran uang dengan pemerintah, yang menunjukkan hubungan keuangan antara
perusahaan dengan negara.
d) Laporan
transaksi dalam mata uang asing, yang menunjukkan transaksi-transaksi kas
langsung antara inggris dengan negara negara lain.
e) Laporan
prospek-prospek di masa depan, yang menunujukkan kemungkinan laba di masa
depan, tingkat penempatan kerja dan investasi.
f) Laporan
tujuan perusahaan, yang menunjukkan kebijakan manajemen dan sasaran-sasaran
strategis jangka menengah.
2. “Laporan
Stamp”
Pendekatan yang di usulkan oleh
“Laporan Stamp” ini bersifat evolusioner. Hal ini mengidentifikasikan masalah
dan permasalahan konseptual dan memberikan solusi dari segi identifikasi
tujuan-tujuan laporan keuangan perusahaan, pengguna laporan perusahaan, sifat
dari kebutuhan para pengguna, dan kriteria untuk penilaian mutu standar dan
akuntabilitas korporat sebagai kemungkinan komponen-komponen bagi kerangka
konseptual Kanada.
Permasalahan
konseptual dalam penetapan standar
Beberapa permasalahan konseptual
stamp yang rumit dan harus dihadapi oleh para akuntan dalam perummusan standar
adalah sebagai berikut :
1.
Masalah alokasi : Akuntan harus membuat pengukuran
secara berkala atas posisi keuangan dan kinerja perusahaan dalam prosesnya,
mengembangkan metode- metode alokasi yang sistematis dan rasional.
2.
Masalah Laba : Laba dianggap dan didefinisikan sebagai
hasil dari pembanding biaya terhadap pendapatan atau sebagai perubahan dalam
aktiva bersih dari ekuitas selama satu periode berlangsung
3.
Fokus Pelaporan : Konsep kepemilikan melihat urusan
urusan keuangan perusahaan melalui mata dari pemiliknya
4.
Konsep Pemeliharaan modal : konsep pemeliharaan modal
yang paling cocok yang digunakan sebagai konsep permasalahan konseptual
5.
Dasar valuasi aktiva : Dasar valuasi aktiva yang
digunakan sebaiknya adalah biaya historis ,biaya penggantian,nilai bersih yang
dapat direalisasikan atau nilai bagi perusahaan
6.
Kenyataan ekonomi : Masalah mengenai bagaimana
memperhitungkan goodwill terutama yang dihasilkan secara internal , mungkin adalah
masalah yang paling membingungkan dalam akuntansi dan satu asalah yang hampir
pasti tak dapat dipecahkan.
Tujuan
pelaporan keuangan perusahaan
Salah satu tujuan utama
dari penerbitan laporan keuangan perusahaan adalah untuk menyediakan akuntansi
melalui fungsi fungsi pengurusan manajemen, dan juga keberhasilannya (ataupun
kebalikannya) dalam mencapai sasaran untuk menghasilkan kinerja ekonomi
perusahaan yang memuaskan dan menjaganya dalam posisi keuangan yang sehat dan
kuat.
Para
pengguna laporan perusahaan
Pengguna menuntut akuntabilitas, namun permasalahan
yang utama harus dapat dipecahkan untuk mendapatkan keseimbangan yang tepat
antara akuntabilitas dan hak untuk mendapatkan privasi
Kebutuhan
Pengguna
Adanya
kesulitan dalam menentukan modal keputusan dari para pengguna. “Laporan Stamp”
menekankan bahwa salah satu masalah tersulit dalam pengembangan standar
akuntansi muncul dari adanya tidak kepedulian kita terhadap sifat dari proses
pengambilan keputusan dan mengenai rasionalitas proses mental yang digunakan
oleh pengguna dalam mencapai kesimpulannya.
Kriteria
untuk menilai kualitas dari standar dan akuntabilitas perusahaan
Untuk
mendefinisikan kriteria penilaian yang merupakan “ Alat ukur”, dimana penyusun
standar, sekaligus para pembuat dan pengguna dari laporan keuangan yang telah
diterbitkan , dapat memutuskan apakah laporan keuangan yang diterbitkan memang
benar telah memenuhi kebutuhan dari para pengguna dan tujuan dari pelaporan
keuangan.
Menuju ke
arah kerangka konseptual kanada
Proyek
kerangka konseptuan bagi kanada (dan negara negara lain), yang didasarkan atas
pendekatan evolusioner dan bergantung pada konsep konsep (tujuan dan kriteria
untuk penilaian) , ditawarkan pada akhir dari laporan stamp.
E. TAKSONOMI KARAKTERISTIK NORMATIF YANG HARUS
DICERMINKAN OLEH PERNYATAAN-PERNYATAAN AKUNTANSI
Taksonomi umum mengenai karakteristik normatif terdiri
atas tiga kategori:
a) Karakteristik
formasional yang berhubungan dengan perkembangan dari pernyataan dan dengan
penilaian selanjutnya mengenai kegunaan yang diberikan.
b) Karakteristik
operasional yang berhubungan dengan mengimplementasikan dan memenuhi
persyaratan-persyaratan yang diminta oleh pernyataan.
c) Karakteristik
informasional yang berhubungan dengan kemampuan untuk menghasilkan data yang
berguna dalam pengambilan keputusan.