KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya berkat Rahmat
dan Hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini, dalam Mata Kuliah Akuntansi Keperilakuan. Makalah ini
tentunya dapat terselesaikan dengan baik atas dukungan berbagai pihak.
Makalah ini dapat terselesaikan dengan
materi “Aspek Keperilakuan
Pada Persyaratan Pelaporan”.
Saya menyadari bahwa penyusunan makalah ini
masih banyak terdapat kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan sehingga
perlu dibenahi. Oleh karena itu, saya sangat mengharapakan kritik serta saran
yang sifatnya membangun guna kesempurnaan makalah ini, agar makalah ini dapat
berguna serta bermanfaat bagi pengembangan wawasan yang senantiasa dinamis.
Akhir kata, saya berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada
umumnya dan penyusun
pada khususnya.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR
BELAKANG
Akuntansi memiliki tujuan memberikan
informasi kepada pihak – pihak yang berkepentingan. Akuntansi merupakan media komunikasi,
dalam pelaporan hal tertentu seperti sumber daya alam biasanya dilaporkan
secara sukarela kecuali pembuat laporan keuangan menyakini bahwa si penerima
informasi akan berperilaku sebagaimana yang idinginkan sebagai tujuan
pelaporan.
Dalam organisasi manajer biasanya
memiliki hak untuk mengharuskan bawahannya melaporkan aspek – aspek yang harus
dilaporkan dalam kinerja mereka. Setiap orang yang terlibat dalam penyusunan
laporan akuntansi perlu memahami dampak yang mungkin ditimbulkan dari persyaratan
pelaporan terhadap perusahaan.
Pembuat laporan akuntansi dapat
dengan sengaja melaporkan informasi palsu , informasi yang tidak akurat. Guna
memastikan keandalan dari informasi akuntansi yang dilaporkan adalah
fungsi penting dari audit keuangan, persyaratan pelaporan dapat mempengaruhi
perilaku pelapor dalam beberapa cara.
Antisipasi penggunaan informasi
dilakukan oleh pembuat informasi untuk mencari tahu reaksi yang akan terjadi
dari penerima informasi atas informasi tersebut, sehingga dampak negative dari
informasi dapat diminimalisir.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Adapun
rumusa masalah dalam makalah ini. Yaitu sebagai berikut:
1.
Bagaiman syarat-syarat pelaporan?
2.
Bagaimana persyaratan pelaporan
mempengaruhi perilaku?
3.
Bagaimana dampak persyaratan
pelaporan?
4.
Bagaimana penilaian dampak terhadap
pengirim informasi?
1.3 TUJUAN
Tujuan dibuatnya makalah ini antara
lain:
1.
Untuk memenuhi dan melengkapi tugas
mata kuliah akuntansi keperilakuan,sehingga membantu efektifitas pembelajaran
khususnya pada akuntansi keperilakuan di BAB 12
2.
Untuk mengetahui Bagaiman
syarat-syarat pelaporan?
3.
Untuk mengetahui Bagaimana
persyaratan pelaporan mempengaruhi perilaku?
4.
Untuk mengetahui Bagaimana dampak
persyaratan pelaporan?
5.
Untuk mengetahui Bagaimana penilaian
dampak terhadap pengirim informasi?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
SYARAT-SYARAT
PELAPORAN
Dunia saat ini penuh dengan
persyaratan untuk melaporkan informasi kepada orang lain tentang siapa atau apa
kita ini, bagaimana kita menjalankan hidup kita, bagaimana kita mengerjakan pekerjaan
kita ,dan seterusnya. Hal – hal ini pada umumnya sering disebut sebagai
persyaratan pelaporan. Kebanyakan riset tentang akuntansi keperilakuan mengenai
dampak informasi telah memfokuskan pada bagaimana penerima menggunakan
informasi yang dilaporkan guna membuat penilaian dan atau keputusan. Sehingga
penting sekali untuk memahami bahwa dampak persyaratan pelaporan terhadap
perilaku dari mereka yang diharuskan untuk memberikan laporan informasi
tertentu musti dikaji. Istilah “pelapor” dan “pengirim” akan digunakan secara
bergantian dan mengacu pada individu, orgaisasi atau kelompok lain yang
diharuskan untuk melaporkan informasi.
Intisari dari pelaporan akuntansi
adalah komunikasi atas informasi yang memiliki implikasi keuanganatau
manajemen. Karena pengumpulan dan pelaporan informasi mengonsumsi sumberdaya,
biasanya hal yang mana tidak dilakukan dengan suka rela kecuali pelapor yakin
bahwa hal ini memberikan si penerima informasi berperilaku sebagaimana yang
diinginkan pelapor. Yang mana pula kebanykan dari informasi akuntasi
digunakan dan dikomunikasikan hanya karaena seserang memiliki posisi kekuasaan.
Informasi pula yang dilaporkan
adalah bagian yang penting dari proses pengendalian organisasi. Tanpa
informasi, manajer, kreditor dan pemilik tidak dapat mengatakan apakah segala
sesuatu berjalan sesuai dengan rencana aau apakah tindakan korektif diperlukan.
Meskipun alternatif seperti pengamatan langsung dan audit kadang kala
digunakan, informasi ang dilaporkan adalah cara paling umum untuk memperoleh
informasi yang digunakan untuk pengendalian. Adalah penting untuk memahami
dampak dari persyaratan pelaporan karena kelaziman dan biayanya.
Persyaratan pelaporan dikenalkan dan
dipaksakan oleh beraneka ragam prang dan organisasi dengan cara yang beraneka
rupa. Dalam organisasi, manajer biasanya memiliki hak untuk mengharuskan
bawahannya melaporkan aspek mana pun dari kinerja pekerjaan mereka. Apakah
mereka dapat melaksanakan persaratan semacam itu dengan efektif adalah kurang
jelas dan bergantung pada sejumlah faktor organisasional, dan mungkin pribadi.
Perusahaan-perushaan ang dimiliki oleh publik diharuskan untuk melaporkan
secara ekstensif kepada BAPEPAM dan publik untuk status keuangan dan
operasinya. Setiap orang ang terlibat dalam perancangan atau penggunaan sistem
informasi perlu memahami dapak yang mungkin dari persyaratan pelaporan terhadap
pengirim informasi, serta bagaimana memprediksikan dan mengidentifikasikan
dampak semacam itu.
2.2 BAGAIMANA PERSYARATAN PELAPORAN
MEMPENGARUHI PERILAKU
Gagasan bahwa persyaratan pelaporan
mempengaruhi perilaku pelaporan bukanlah sesuatu yang baru atau bagi manajemen
dan akuntansi. Para psikolog sangat menyadari bahwa orang dapat merespon
terhadap “ tuntunan” dari situasi eksperimental dengan keperilakuan secara
berbeda dengan apa ang mereka lakukan dalam situasi lain. Sementara psikolog
eksperimental mencoba untuk menghindari hal itu krena orientasi dan riset
mereka. Manajer dan badan reguer secara aktif mencoba untuk memberikan tuntunan
kepada orang lain guna membuat mereka berperilaku dengan cara tertentu. Manajer
dan badan regulasi menggunakan persyaratan pelaporan baik menggunakan tuntutan
seacam itu dan untuk menediakan informasi yang dibutuhkan untuk mengevaluasi
prilaku dan kinerja.
Persyaratan pelaporan dapat
mempengaruhi prilaku pelaporan dalam beberapa cara. Bentuk lain dari pegukuran
yang digunakan dalam organisasi seperti audit dan pengamatan langsung, juga
memiliki banyak dampak ang sama terhadap persyaratan pelaporan, setelah dampak
spesifiknya sendiri.
Antisipasi
Penggunaan Informasi
Ketika persyaratan pelaporan dikenakan, adalah umum
bagi si pengirim untuk paling tidak berfikir, jika tidak bertanya “ mengapa
mereka menginginkan informasi ini? Bagaimana ereka akan menggunakannya?”. Si
pengirim ingin mengetahui apakah di penerima akan mengambil sutu tindakan yang
berkaitan dengan, atau memiliki pendapat mengenai si pengirim karena informasi
yang dilaporkan tersebut. Karena si penerima menggunakan informasi ang
dilaporkan sebagai suatu dasar untuk evaluasi kinerja dan penilaian lainnya,
pertimbangan si pengirim mengenai penggunaan ang mungkin sangat berdasar.
Pengirim menggunakan persyaratan
pelaporan itu sendiri, bersama-sama dengan informasi lainnya, untuk
mengantisipasi bagaimana penerima akan bereaksi terhadp informsi yang
dilaporkan.
Persyaratan pelaporan kemungkinan
besar akan mempengaruhi perilaku pengirim ketika informasi yang dilaporkan
merupakan deskripsi mengenai prilaku pengirim atau sesuatu yang dipengaruhi
oleh si pengirim atau sesuatu untuk mana si pengirim bertanggung jawab.
Prediksi Si
Pengirim Mengenai Penggunaan Si Pemakai.
Kadang kala penerima mengatakan
dengan jelas bagaimana mereka menginginkan si pengirim untuk berprilaku. Tapi
seringkali mereka tidak menginginkan atau mereka mungkin menginginkan banyak
hal-hal yang sulit untuk dicapai secara simultan, seperti laba jangka pendek
yang tinggi, pertumbuhan jangka panjang yang baik atau citra publik yang bagus.
Jik si pegirim bertanggung jawab kepada si penerima. Apa yang diharuskan untuk
dilaporkan oleh pengirim adalah suatu tanda bagi pengirim sebelum tindakan
diambil, mengenai tindakan dan hasil yang penting bagi si penerima.
Dalam kasus-kasus lain, adalah jelas
dari respon penerima, atau kurangnya respon penerima, bahwa mereka tidak
menggunakan informasi yang dilaporkan seperti yang mereka katakan. Anekdot
klasik mengenai hal ini adalah mahasiswa yang mengetik alamat yang panjang di
tengah-tengah suatu makalah untuk menambah ketebalannya. Makalah tersebut
dikembalikan dengan suatu nilai, tetapi tanpa indikasi bahwa dosen tersebut
telah melihat hal itu.
Insentif/
Saksi
Semakin besar potensi insentif dan
sanksi yang diberikan oleh pihak manajemen dalam suatu organisasi misalnya,
maka si pembuat informasi akan semakin berhati – hati dalam bertindak untuk
memastikan bahwa informasi yang ia buta dapat diterima dan sesuai dengan aturan
yang berlaku.
Penetuan
Waktu
Waktu adalah faktor penting dalam menentukan apakah
persyaratan pelaporan akan menyebabkan perubahan dalam prilaku pengirim atau
tidak. Supaya pelaporan persyaratan dapat menyebabkan pengirim mengubah
prilakunya, ia harus mengetahui persyaratan pelaporan tersebut sebelum i
bertindak. Jika persyaratan pelaporan hanya terjadi setelah pengiriman telah
bertindak, maka ia ada peluang untuk mengubah prilaku masa lalu.
Strategi
Respon Iteratif.
Mengubah suatu perilaku memerlukan
biaya yang bias dibilang mahal. Adanya banyaj tuntutan, batasan, dan keinginan
bersaing satu sama lain . perubahan apa pun itu yang terjadi dalam perilaku
melibatkan berbagai dimensi yang menghabiskan banyak waktu ,tenaga , uang
dan banyak hal lainnya.
Pegarah
Perhatian
Dampak mengarahkan perhatian dapat dianggap sebagai
dampak dari pencatatan dan bukannya dampak dari pelaporan informasi karena
dampak tersebut timbul dari kepentingan pengirim itu sendiri dan tidak
bergantung kepada informsi yang dilaporkan kepada siapapu.
PERTIMBANGAN
YANG MEMPENGARUHI PELAPOR MERUBAH INFORMASI:
1.
Seberapa jelas keinginanoenerima
informasi yang mereka haraokan terjadi
2.
Seberapa jelas kegunaan informasi
yang mereka harapkan akan digunakan.
3.
Penghargaan dan sanksi yang di
berikan
4.
Penghargaan dan sanksi yang digunakan
5.
Seberapa besar perubahan satu
dimensi akan mempengaruhi atau mengubah dimensi lainnya.
2.3 DAMPAK DARI PERSYARATAN PELAPORAN
Persyaratan pelaporan dapat
mempengaruhi perilaku di semua bidang akuntansi yang mana diantaranya:
Akuntansi
Keuangan
Adanya badan – badan yang berwenang
dalam akuntansi keuangan, seperti SEC, FASB, GAAP. Beberapa prinsi akuntansi
diterapkan setelah diperdebatkan terlebihdahulu mengenai dampak penerapannya.
Akuntansi
Perpajakan
Akuntansi perpajakan adalah bidang
yang sangat sensitive dalam kaitannya dalam persyaratan pelaporan
Akuntansi
Manajerial
Hanya terdapat sedikit data
akuntansi manajemen yang tersedia bagi public karena jarang dilaporkan diluar
organisasi bersangkutan.
Akuntansi Sosial
Akuntansi social eksternal masih
bersifat sukarela, dan menimbulkan banyak konflik dengan kinerja perusahaan.
2.4 PENILAIAN DAMPAK TERHADAP PENGIRIM
INFORMASI.
Terdapat banak cara untuk menilai
dapak dari persaratan pelaporan terhadp
pengiriman informasi. Yang paling tersedia adalah pegambilan keputusan
deduktif, yang melibatkan pemikirab secara hati-hati mengenai bagaimana
persyaratan pelaporan akan berinteraksi dengan kekuatan-kekuatan motivasional
lainnya guna membentuk prilaku manajer. Teknik ini sebaikna selalu digunakan
sebelum memberlakukan suatu persyaratan pelaporan.
Metode lain adalah dengan menyatakan kepada para
pelapor mengenai prilaku mereka. Suatu cara formal untuk melakukan hal ini
adalah dengan survei, ang dapt terdiri atas pertanyaan-pertanyaan sempit dengan
kemungkinan tanggapan ang ditentukan atau atas pertanyaan-pertanyaan luas
dengan kemungkinan jawaban yang terbuka atau atas gabungan dari keduanya. Metode ini hanya memberikan apa yang rela dan
mampu diberikan oleh pelapor kepada anda mengenai proporsi mereka sendiri atas
prilaku dan reaksinya terhadap persaratan pelapor. Pelapor bisa berfikir bahwa mereka telah
mengubah prilaku mereka dengan cara-cara atau jumlah yang sebenarnya tidak
mereka lakukan, atau sebaliknya.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Sebagaimana dipahami bersama,
masalah pokok dari proses akuntansi adalah implikasi komunikasi informasi
mengenai keuangan dan menajemen. Namum bukan hanya pihak pelapor informasi saja
yang memiliki harapan, pihak penerima informasi juga memiliki harapannya
sendiri lewat perilaku ditunjukkan pada informasi tersebut. Kedua belah pihak
masing – masing memiliki perilaku berbeda terhadap informasi yang sama. Dengan
demikian, untuk mencapai efektivitas komuniikasi pihak penerima informasi harus
menyadari perilaku dari pihak pengirim informasi karena pihak pengirim
informasi dapat bertindak disfungsional terhadap informasi, oleh karena itu
bentuk laporan yang menjadi bagia dari rangkaian komunikasi perlu ditinjau mana
kala membawa dampak negative bagi proses komunikasi informasi.
DAFTAR
PUSTAKA
R.W.Ackerman,1973. “How Companies
Respond to Social Demands, “Harvard
Business Review (Juli-Agustus).
D.F. Hawkins, 1969. “Behavioral
Implications of Generally Accepted Accounting Principles”, California Management Review, 12, No. 2 (Musim Dingin): hal 12-21.
V.F.Ridgway, 1956. “Disfunctional
Consequences of Perfomance Measurements”, Administrative Science Quartery 1,
No.2 (September): hal. 240-47.
Siegel, Gary, dan Marcony H.R, 1989.
“Behavioral Accounting, South-Western Publishing co, Cincinnatim Ohio.