Daftar kode akun akuntansi perusahaan dagang harus
mencerminkan elemen-elemen dari Laporan keuangan; Laporan Laba Rugi,
Laporan Ekuitas Pemilik, Neraca, dan Laporan Arus Kas.
Transaksi-transaksi yang terjadi pada perusahaan dagang meliputi penjualan, pembelian, ongkos kirim, dan pajak penjualan. Selain itu ada juga diskon pembelian, diskon penjualan.
Dan sebagai dasar untuk mencatat transaksi-transaksi tersebut, dimulai dengan menyusun bagan/daftar kode akun akuntansi untuk perusahaan dagang.
Misalnya, dengan perusahaan jaringan ritel yang ada di sekitar kita., seperti Indomaret, Alfamart, 212 Mart dan outlet lain yang dikelola oleh perusahaan perorangan atau perusahaan Tbk.
Coba amati, saat kita berbelanja, kita akan mendapat struk belanja. Pada struk tersebut dicantumkan tanggal transaksi, jumlah transaksi, harga produk, PPN, lokasi outlet, bahkan nama petugasnya.
Dari struk belanja tersebut kita bisa tahu bahwa sistem akuntansi untuk perusahaan dagang lebih rumit daripada perusahaan jasa.
Sebagai contoh, sistem akuntansi untuk perusahaan dagang harus dirancang untuk mencatat penerimaan barang untuk dijual kembali, memberikan informasi barang yang tersedia untuk dijual, serta mencatat penjualan dan harga pokok barang yang dijual.
Beberapa perbedaan antara perusahaan jasa dengan dagang dengan menitikberatkan pada pendapatan dan beban dalam laporan keuangan.
Dalam laporan laba rugi untuk perusahaan jasa, pendapatan atau jasa dilaporkan sebagai pendapatan fee.
Beban operasi yang muncul dalam penyediaan jasa dikurangkan dari pendapatan fee, menghasilkan laba rugi.
Kebalikannya, aktivitas pendapatan perusahaan dagang melibatkan pembelian dan penjualan barang dagang.
Awalnya perusahaan dagang harus membeli barang untuk dijual ke pelanggan.
Ketika barang tersebut terjual, pendapatan dilaporkan sebagai penjualan dan biayanya diiakui sebagai beban yang disebut harga pokok penjualan (cost of merchandise sold).
Biaya barang terjual dikurangkan dari penjualan dan menghasilkan laba kotor (gross profit). Jumlah ini disebut laba kotor karena masih harus dikurangi dengan beban operasi.
Sisa barang dagang (belum terjual) di akhir periode akuntansi disebut persediaan barang (merchandise inventory), yang dilaporkan sebagai aset lancar di NERACA.
Keseluruhan proses mengacu pada siklus operasi. Oleh karena itu, siklus operasi berawal dari mengeluarkan uang dan berakhir dengan menerima uang dari pelanggan.
Siklus operasi berbeda-beda tergantung dari karakteristik usaha dan operasinya.
Sebagai contoh siklus operasi untuk industri rokok, penyulingan minyak, dan pengolahan kayu lebih panjang daripada siklus operasi untuk industri mobil, perangkat elektronik dan perabotan rumah.
Begitu pula dengan siklus operasi untuk peritel biasanya lebih pendek daripada perusahaan manufaktur karena peritel membeli barang dalam bentuk yang sudah siap untuk dijual ke pelanggan.
Tentu saja beberapa peritel akan mempunyai siklus operasi yang lebih pendek dari peritel lainnya karena karakteristik produknya.
Sebagai contoh, toko perhiasan atau diler mobil biasanya memiliki siklus operasi lebih panjang daripada toko perangkat elektronik atau toko bahan kebutuhan sehari-hari.
Perusahaan dengan siklus operasi lebih panjang biasanya memiliki margin laba yang lebih besar dibandingkan perusahaan dengan siklus operasi lebih pendek.
Sebagai contoh, biasanya toko perhiasan memberi harga 30%-50% di atas biayanya.
Kebalikannya, toko barang kebutuhan sehari-hari beroperasi dengan margin lebih kecil, sering di bawah 5%.
Toko-toko ini mengkompensasi kecilnya margin tersebut dengan menjual produk mereka lebih cepat demi meningkatkan jumlah laba.
Berikut ini contoh daftar kode akun akuntansi (chart of accounts – COA) perusahaan dagang:
1100 Kas
1120 Piutang Usaha
1150 Persediaan
1160 Bahan Habis Pakai
1170 Asuransi Dibayar Di Muka
1200 Tanah
1230 Peralatan Toko
1240 Akumulasi Penyusutan – Perlatan Toko
1250 Peralatan Kantor
1260 Akumulasi Penyusutan – Peralatan Kantor
2000 Kewajiban
2100 Utang Usaha
2110 Utang Gaji
2120 Sewa Diterima Di Muka
2150 Wesel Bayar
3000 Ekuitas Pemilik
3100 Modal
3110 Prive
3120 Ikhtisar Laba Rugi
4100 Penjualan
4110 Retur dan Potongan Penjualan
4120 Diskon Penjualan
5000 Biaya dan Beban
5100 Harga Pokok Penjualan
5200 Beban Gaji Penjualan
5210 Beban Iklan
5220 Beban Penyusutan – Peralatan Toko
5230 Ongkos Kirim Penjualan
5290 Beban Penjualan Lain-lain
5300 Beban Gaji Kantor
5310 Beban Sewa
5320 Beban Penyusutan – Peralatan Kantor
5330 Beban Asuransi
5340 Beban Bahan Habis Pakai
5390 Beban Administrasi Lain-lain
6000 Pendapatan Lainnya
6100 Pendapatan Sewa
7000 Beban Lainnya
7100 Beban Bunga
Digit pertama menunjukkan klasifikasi utama laporan keuangan, yaitu :
(11) untuk aset lancar
(12) untuk aset tidak lancar
(13) dan seterusnya
Digit ketiga menunjukkan akun spesifik:
(111) untuk kas
(122) untuk peralatan toko
(124) dan seterusnya
Digit ke-empat menunjukkan akun subspesifik:
(1110) untuk Rekening Bank BCA
(1221) untuk Peralatan Toko Cab. Surabaya
(1230) dan seterusnya
Semakin berkembang suatu perusahaan, jumlah transaksi semakin banyak selain itu pertumbuhannya menciptakan kebutuhan akan informasi yang lebih terperinci untuk digunakan dalam mengelolanya.
Sebagai contoh, akun beban gaji cukup satu saat perusahaan baru berdiri dan belum memiliki banyak karyawan.
Namun, setelah perusahaan berkembang dengan banyak karyawan, perusahaan menggunakan dua atau tiga akun gaji.
Satu untuk beban gaji karyawan marketing, untuk akun untuk karyawan kantor, dan akun ketiga untuk karyawan pabrik.
1-1100 Kas
1-1200 Bank Permata
1-1300 Bank Mutiara
1-1400 Piutang
1-1500 Persediaan motor
1-1600 Perlengkapan kantor
1-1700 Sewa dibayar dimuka
1-2000 Aktiva Tetap
1-2100 Peralatan kantor
1-2110 Akum. penyusutan peralatan kantor
1-2200 Kendaraan
1-2210 Akum. penyusutan kendaraan
2-1000 Hutang lancar
2-1100 Hutang usaha
2-1200 Uang muka customer
2-1300 PPn masukan
2-1400 PPn keluaran
3-0000 Modal
3-1000 Modal usaha
3-2000 Laba ditahan
3-3000 Laba periode berjalan
4-1000 Penjualan motor
4-1100 Potongan penjualan
4-1200 Retur penjualan
5-0000 Harga pokok penjualan
5-1000 Pembelian
5-1100 Potongan pembelian
5-1200 Retur pembelian
6-0000 Beban-beban
6-1000 Gaji karyawan
6-1100 Beban administrasi
6-1200 Beban listrik, air dan telepon
6-1300 Beban sewa
6-1400 Beban iklan
6-1500 Beban perlengkapan kantor
6-1600 Beban penyusutan peralatan kantor
6-1700 Beban penyusutan kendaraan
7-0000 Pendapatan lain-lain
7-1000 Bunga bank
8-0000 Beban lain-lain
8-1000 Beban bunga
8-2000 Administrasi bank
11201 Bank
11301 Transfer antar bank
11401 Piutang Karyawan
11402 Piutang lain2
12100 Aset Tetap Tanah
12200 Aset Tetap Bangunan
12300 Aset Tetap Kendaraan
12400 Aset Tetap Inventaris
12510 Akum. Peny. Bangunan
12520 Akum. Peny. Kendaraan
12530 Akum. Peny. Inventaris
21100 Biaya yg msh harus dibayar
21200 Hutang pajak
21300 Hutang lain jk pendek
21400 Hutang lain jk panjang
21500 Hutang Operasional
21600 Hutang Lain-lain
31001 Saldo Dana Zakat
31002 Saldo Dana Infaq
31003 Saldo Dana Yatim Dhuafa
31004 Saldo Dana Guru Tahfizh Alquran
31005 Saldo Dana Qurban
31006 Saldo Dana Kemanusiaan
31007 Saldo Dana Wakaf
31008 Saldo Dana Aqiqah
31009 Saldo Dana Ramadhan
31010 Saldo Dana Lain2
31011 Saldo Dana Non Halal
42111 Pen. Infaq
42112 Pen. Yatim Dhuafa
42113 Pen. Guru Tahfizd Alquran
42114 Pen. Qurban
42115 Pen. Dana Kemanusiaan
43111 Pen. Wakaf Pesantren
43112 Pen. Wakaf Masjid
43113 Pen. Wakaf Alquran Centre
43114 Pen. Wakaf Lain2
44111 Pen. Aqiqah
45111 Pen. Zakat Fitrah
45112 Pen. Fidyah
45113 Pen. Buka Puasa
46111 Pen. Lain2
46112 Pen. Hibah
46113 Pen. Iklan
46114 Pen. Bunga Bank
46115 Pen. Bagi Hasil Bank
46116 Pen. Non Halal Lainnya
51111 Beasiswa Yatim Dhuafa
51112 Zakat
51113 Infaq
52111 Guru Tahfizh Alquran
52112 Up Grading Guru Tahfizh Alquran
52113 Zakat
52114 Infaq
52115 BOP
53111 Layanan Dakwah – Pengajian Donatur
53112 Layanan Dakwah – bantuan lbg Dakwah
53113 Layanan Dakwah – Souvenir Donatur
53114 Layanan Dakwah – Sosialisasi Ziswaf
53115 Layanan Dakwah – Pengiriman Majalah
53116 Layanan Dakwah – Kafalah Rel. Media
53117 Layanan Dakwah – Kemah Alquran
53118 Kafalah Da’i
53119 Majalah
53120 Zakat
53121 Gathering Muhsinin
53122 Kemanusiaan
54111 Wakaf Pesantren Tahfizh Alquran
54112 Wakaf Masjid
54113 Wakaf Alquran Centre
54114 Wakaf Lain2
54115 BOP – Layanan Dakwah
55111 Qurban – Kambing
55112 Qurban – Sapi
55113 BOP – Qurban
57112 Ramadhan – Zakat Fitrah
57113 Ramadhan – Fidyah
57114 Zakat – 8 Asnaf Zakat
57115 BOP – Ramadhan
58111 Penyaluran Lain2
59111 Peny. Non Halal
61111 Gaji Karyawan
61112 Seragam Karyawan
61113 Kesehatan Karyawan
61114 PPh Karyawan
61115 B. Listrik
61116 B. Telepon/Fax/Internet
61117 B. PDAM
61118 B. ATK
61119 B. Cetak Kwitansi /Fotocopy
61120 B. Pos/Materai/Pengiriman
61121 B. Transport/Tol/Parkir
61122 B. Pemeliharaan Kantor
61123 B. Pemeliharaan Inventaris/Kendaraan
61124 B. Konsumsi
61125 B. Kesekretariatan/Perijinan
61126 B. Kerumahtanggaan
61127 B. Perjalanan Dinas/Survey
61128 B. Koran,Majalah,Buku
61129 B. Penyusutan
61130 B. Jasa konsultan
61131 B. Sewa Kantor
61132 B. Administrasi lain2
61133 B. Rekrutmen Karyawan
61134 B. Training Internal
61135 B. Benchmarking
61136 B. Inspiring Day/Kajian
61137 B. Olahraga Karyawan
61138 B. Family Gathering
61139 B. Workshop Program
61140 B. Administrasi bank
61141 Mkt – Gerai zakat
61142 Mkt – Gerai qurban
61143 Mkt – Pemasangan Spanduk & banner
61144 Mkt – Sosialisasi program (elektronik,cetak)
61145 Mkt – Rakor program
61146 Mkt – Brosur
61147 Mkt – Leaflet
61148 Mkt – Spanduk
61149 Mkt – X Banner
61150 Mkt – Fee Marketing
61151 Mkt – Proposal program
61152 Mkt – Atribut gerai
61153 Mkt – Direct mail
61154 Mkt – Souvenir Donatur
61155 Mkt – Roll Banner
61156 Mkt – ID Card (sponsorship)
61157 Mkt – Baliho
61158 Mkt – Marketing Research
1-11000 Kas
1-12000 Bank BCA
1-20000 Piutang Usaha
1-30000 Perlengkapan
1-40000 Biaya dibayar di muka
2-00000 Utang
2-10000 Pajak
2-11000 PPN Masukan
2-12000 PPN Keluaran
2-13000 PPH 21
2-14000 PPH 23
2-15000 PPH 25/26
3-00000 Modal
3-10000 Modal di setor
3-20000 Laba tidak di bagi
4-10000 Pendapatan Kursus
4-20000 Pendapatan Jasa
4-21000 Web Development
4-22000 Branding&Design
4-23000 Mobile Apps
4-24000 SEO Marketing
4-24001 Coba Akun
5-00000 Beban
5-10000 Beban Adm & Umum
5-11000 Beban Listrik & Air
5-12000 Beban Telepon & Internet
5-13000 Beban ATK & Buku
5-14000 Beban Rumah Tangga & Konsumsi
5-15000 Beban Transport
5-16000 Beban Gaji Karyawan
5-17000 Beban Pemeliharaan Kantor
5-20000 Beban Kursus
5-21000 Beban Marketing Kursus
5-22000 Beban Pengajar Kursus
5-23000 Beban Tempat Kursus
5-24000 Beban Penanggung Jawab Kursus
5-25000 Refund Biaya Kursus
5-26000 Beban Pulsa Kursus
5-27000 Beban Konsumsi Kursus
5-28000 Biaya Foto Copy, Cetak, Print – Kursus
5-30000 Beban Jasa
5-31000 Beban Project Manager Jasa
5-32000 Beban Marketing Jasa
5-33000 Beban Designer/Programmer Jasa
5-34000 Beban Tempat Jasa
5-35000 Beban Penanggung Jawab Jasa
5-36000 Beban Hosting & Domain Jasa
5-37000 Beban Pulsa Jasa
5-38000 Beban Konsumsi Jasa
5-40000 Beban Sewa
5-80000 Pendapatan Lain-lain
5-90000 Beban Lain-Lain
Dan contoh-contoh dari bidang usaha lain serta daftar kode akun akuntansi untuk menyusun laporan keuangan yayasan.
Semakin bertumbuh kembang sebuah perusahaan, organisasi dan yayasan, maka jumlah dan jenis transaksi akuntansinya pun banyak dan rumit.
Sehingga kode akun yang dibuat pun semakin bertambah mengikuti perkembangan.
Semoga bermanfaat.
Transaksi-transaksi yang terjadi pada perusahaan dagang meliputi penjualan, pembelian, ongkos kirim, dan pajak penjualan. Selain itu ada juga diskon pembelian, diskon penjualan.
Dan sebagai dasar untuk mencatat transaksi-transaksi tersebut, dimulai dengan menyusun bagan/daftar kode akun akuntansi untuk perusahaan dagang.
***
01. Karakteristik Perusahaan Dagang
Disadari atau tidak kita sering berinteraksi dan melakukan transaksi usaha dengan perusahaan dagang.Misalnya, dengan perusahaan jaringan ritel yang ada di sekitar kita., seperti Indomaret, Alfamart, 212 Mart dan outlet lain yang dikelola oleh perusahaan perorangan atau perusahaan Tbk.
Coba amati, saat kita berbelanja, kita akan mendapat struk belanja. Pada struk tersebut dicantumkan tanggal transaksi, jumlah transaksi, harga produk, PPN, lokasi outlet, bahkan nama petugasnya.
Dari struk belanja tersebut kita bisa tahu bahwa sistem akuntansi untuk perusahaan dagang lebih rumit daripada perusahaan jasa.
Sebagai contoh, sistem akuntansi untuk perusahaan dagang harus dirancang untuk mencatat penerimaan barang untuk dijual kembali, memberikan informasi barang yang tersedia untuk dijual, serta mencatat penjualan dan harga pokok barang yang dijual.
Beberapa perbedaan antara perusahaan jasa dengan dagang dengan menitikberatkan pada pendapatan dan beban dalam laporan keuangan.
Perhatikan tabel berikut ini:
Aktivitas pendapatan perusahaan jasa melibatkan pemberian jasa ke pelanggan.Dalam laporan laba rugi untuk perusahaan jasa, pendapatan atau jasa dilaporkan sebagai pendapatan fee.
Beban operasi yang muncul dalam penyediaan jasa dikurangkan dari pendapatan fee, menghasilkan laba rugi.
Kebalikannya, aktivitas pendapatan perusahaan dagang melibatkan pembelian dan penjualan barang dagang.
Awalnya perusahaan dagang harus membeli barang untuk dijual ke pelanggan.
Ketika barang tersebut terjual, pendapatan dilaporkan sebagai penjualan dan biayanya diiakui sebagai beban yang disebut harga pokok penjualan (cost of merchandise sold).
Biaya barang terjual dikurangkan dari penjualan dan menghasilkan laba kotor (gross profit). Jumlah ini disebut laba kotor karena masih harus dikurangi dengan beban operasi.
Bila disajikan dalam sebuah persamaan seperti berikut ini:
Sisa barang dagang (belum terjual) di akhir periode akuntansi disebut persediaan barang (merchandise inventory), yang dilaporkan sebagai aset lancar di NERACA.
02. Siklus Operasi Perusahaan Dagang
Kegiatan operasional perusahaan dagang meliputi pembelian barang untuk dijual (aktivitas pembelian), penjualan dan distribusi barang ke pelanggan (aktivitas penjualan) serta penerimaan kas dari pelanggan (aktivitas penagihan).Keseluruhan proses mengacu pada siklus operasi. Oleh karena itu, siklus operasi berawal dari mengeluarkan uang dan berakhir dengan menerima uang dari pelanggan.
Siklus operasi untuk perusahaan dagang ditunjukkan seperti berikut ini:
Siklus operasi berbeda-beda tergantung dari karakteristik usaha dan operasinya.
Sebagai contoh siklus operasi untuk industri rokok, penyulingan minyak, dan pengolahan kayu lebih panjang daripada siklus operasi untuk industri mobil, perangkat elektronik dan perabotan rumah.
Begitu pula dengan siklus operasi untuk peritel biasanya lebih pendek daripada perusahaan manufaktur karena peritel membeli barang dalam bentuk yang sudah siap untuk dijual ke pelanggan.
Tentu saja beberapa peritel akan mempunyai siklus operasi yang lebih pendek dari peritel lainnya karena karakteristik produknya.
Sebagai contoh, toko perhiasan atau diler mobil biasanya memiliki siklus operasi lebih panjang daripada toko perangkat elektronik atau toko bahan kebutuhan sehari-hari.
Perusahaan dengan siklus operasi lebih panjang biasanya memiliki margin laba yang lebih besar dibandingkan perusahaan dengan siklus operasi lebih pendek.
Sebagai contoh, biasanya toko perhiasan memberi harga 30%-50% di atas biayanya.
Kebalikannya, toko barang kebutuhan sehari-hari beroperasi dengan margin lebih kecil, sering di bawah 5%.
Toko-toko ini mengkompensasi kecilnya margin tersebut dengan menjual produk mereka lebih cepat demi meningkatkan jumlah laba.
03. Daftar Kode Akun (Chart of Account) Perusahaan Dagang
Daftar kode akun akuntansi (chart of accounts) harus mencerminkan komponen-komponen yang menyusun laporan keuangan untuk perusahaan dagang.Berikut ini contoh daftar kode akun akuntansi (chart of accounts – COA) perusahaan dagang:
Akun Neraca:
1000 Aset1100 Kas
1120 Piutang Usaha
1150 Persediaan
1160 Bahan Habis Pakai
1170 Asuransi Dibayar Di Muka
1200 Tanah
1230 Peralatan Toko
1240 Akumulasi Penyusutan – Perlatan Toko
1250 Peralatan Kantor
1260 Akumulasi Penyusutan – Peralatan Kantor
2000 Kewajiban
2100 Utang Usaha
2110 Utang Gaji
2120 Sewa Diterima Di Muka
2150 Wesel Bayar
3000 Ekuitas Pemilik
3100 Modal
3110 Prive
3120 Ikhtisar Laba Rugi
Akun Laporan Laba Rugi:
4000 Pendapatan4100 Penjualan
4110 Retur dan Potongan Penjualan
4120 Diskon Penjualan
5000 Biaya dan Beban
5100 Harga Pokok Penjualan
5200 Beban Gaji Penjualan
5210 Beban Iklan
5220 Beban Penyusutan – Peralatan Toko
5230 Ongkos Kirim Penjualan
5290 Beban Penjualan Lain-lain
5300 Beban Gaji Kantor
5310 Beban Sewa
5320 Beban Penyusutan – Peralatan Kantor
5330 Beban Asuransi
5340 Beban Bahan Habis Pakai
5390 Beban Administrasi Lain-lain
6000 Pendapatan Lainnya
6100 Pendapatan Sewa
7000 Beban Lainnya
7100 Beban Bunga
Penjelasan Pembuatan Daftar Kode Akun Akuntansi
Perhatikan nomor akun dari contoh daftar kode akun akuntansi di atas. Perusahaan menggunakan 4 digit sehingga memudahkan untuk menambahkan akun baru sesuai kebutuhan.Digit pertama menunjukkan klasifikasi utama laporan keuangan, yaitu :
- Untuk aset
- Untuk kewajiban
- Dan seterusnya
(11) untuk aset lancar
(12) untuk aset tidak lancar
(13) dan seterusnya
Digit ketiga menunjukkan akun spesifik:
(111) untuk kas
(122) untuk peralatan toko
(124) dan seterusnya
Digit ke-empat menunjukkan akun subspesifik:
(1110) untuk Rekening Bank BCA
(1221) untuk Peralatan Toko Cab. Surabaya
(1230) dan seterusnya
Untuk memudahkan, perhatikan gambar berikut ini:
Semakin berkembang suatu perusahaan, jumlah transaksi semakin banyak selain itu pertumbuhannya menciptakan kebutuhan akan informasi yang lebih terperinci untuk digunakan dalam mengelolanya.
Sebagai contoh, akun beban gaji cukup satu saat perusahaan baru berdiri dan belum memiliki banyak karyawan.
Namun, setelah perusahaan berkembang dengan banyak karyawan, perusahaan menggunakan dua atau tiga akun gaji.
Satu untuk beban gaji karyawan marketing, untuk akun untuk karyawan kantor, dan akun ketiga untuk karyawan pabrik.
04. Contoh-Contoh Daftar Kode Akun (COA)
A. Contoh Daftar Kode Akun (COA) perusahaan distribusi (dealer sepeda motor)
Akun Neraca:
1-1000 Aktiva lancar1-1100 Kas
1-1200 Bank Permata
1-1300 Bank Mutiara
1-1400 Piutang
1-1500 Persediaan motor
1-1600 Perlengkapan kantor
1-1700 Sewa dibayar dimuka
1-2000 Aktiva Tetap
1-2100 Peralatan kantor
1-2110 Akum. penyusutan peralatan kantor
1-2200 Kendaraan
1-2210 Akum. penyusutan kendaraan
2-1000 Hutang lancar
2-1100 Hutang usaha
2-1200 Uang muka customer
2-1300 PPn masukan
2-1400 PPn keluaran
3-0000 Modal
3-1000 Modal usaha
3-2000 Laba ditahan
3-3000 Laba periode berjalan
Akun Laporan Laba Rugi:
4-0000 Pendapatan4-1000 Penjualan motor
4-1100 Potongan penjualan
4-1200 Retur penjualan
5-0000 Harga pokok penjualan
5-1000 Pembelian
5-1100 Potongan pembelian
5-1200 Retur pembelian
6-0000 Beban-beban
6-1000 Gaji karyawan
6-1100 Beban administrasi
6-1200 Beban listrik, air dan telepon
6-1300 Beban sewa
6-1400 Beban iklan
6-1500 Beban perlengkapan kantor
6-1600 Beban penyusutan peralatan kantor
6-1700 Beban penyusutan kendaraan
7-0000 Pendapatan lain-lain
7-1000 Bunga bank
8-0000 Beban lain-lain
8-1000 Beban bunga
8-2000 Administrasi bank
B. Contoh Daftar Kode Akun akuntansi (COA) Perusahaan Manufaktur
Sudah dibahas secara detil di artikel:C. Contoh Daftar Kode Akun akuntansi (COA) yayasan pengelola zakat, infak, sedekah dan wakaf
Akun Neraca:
11101 Kas11201 Bank
11301 Transfer antar bank
11401 Piutang Karyawan
11402 Piutang lain2
12100 Aset Tetap Tanah
12200 Aset Tetap Bangunan
12300 Aset Tetap Kendaraan
12400 Aset Tetap Inventaris
12510 Akum. Peny. Bangunan
12520 Akum. Peny. Kendaraan
12530 Akum. Peny. Inventaris
21100 Biaya yg msh harus dibayar
21200 Hutang pajak
21300 Hutang lain jk pendek
21400 Hutang lain jk panjang
21500 Hutang Operasional
21600 Hutang Lain-lain
31001 Saldo Dana Zakat
31002 Saldo Dana Infaq
31003 Saldo Dana Yatim Dhuafa
31004 Saldo Dana Guru Tahfizh Alquran
31005 Saldo Dana Qurban
31006 Saldo Dana Kemanusiaan
31007 Saldo Dana Wakaf
31008 Saldo Dana Aqiqah
31009 Saldo Dana Ramadhan
31010 Saldo Dana Lain2
31011 Saldo Dana Non Halal
Akun Laporan Aktivitas:
41111 Pen. Zakat42111 Pen. Infaq
42112 Pen. Yatim Dhuafa
42113 Pen. Guru Tahfizd Alquran
42114 Pen. Qurban
42115 Pen. Dana Kemanusiaan
43111 Pen. Wakaf Pesantren
43112 Pen. Wakaf Masjid
43113 Pen. Wakaf Alquran Centre
43114 Pen. Wakaf Lain2
44111 Pen. Aqiqah
45111 Pen. Zakat Fitrah
45112 Pen. Fidyah
45113 Pen. Buka Puasa
46111 Pen. Lain2
46112 Pen. Hibah
46113 Pen. Iklan
46114 Pen. Bunga Bank
46115 Pen. Bagi Hasil Bank
46116 Pen. Non Halal Lainnya
51111 Beasiswa Yatim Dhuafa
51112 Zakat
51113 Infaq
52111 Guru Tahfizh Alquran
52112 Up Grading Guru Tahfizh Alquran
52113 Zakat
52114 Infaq
52115 BOP
53111 Layanan Dakwah – Pengajian Donatur
53112 Layanan Dakwah – bantuan lbg Dakwah
53113 Layanan Dakwah – Souvenir Donatur
53114 Layanan Dakwah – Sosialisasi Ziswaf
53115 Layanan Dakwah – Pengiriman Majalah
53116 Layanan Dakwah – Kafalah Rel. Media
53117 Layanan Dakwah – Kemah Alquran
53118 Kafalah Da’i
53119 Majalah
53120 Zakat
53121 Gathering Muhsinin
53122 Kemanusiaan
54111 Wakaf Pesantren Tahfizh Alquran
54112 Wakaf Masjid
54113 Wakaf Alquran Centre
54114 Wakaf Lain2
54115 BOP – Layanan Dakwah
55111 Qurban – Kambing
55112 Qurban – Sapi
55113 BOP – Qurban
56111 Aqiqah
57111 Ramadhan – Buka Puasa57112 Ramadhan – Zakat Fitrah
57113 Ramadhan – Fidyah
57114 Zakat – 8 Asnaf Zakat
57115 BOP – Ramadhan
58111 Penyaluran Lain2
59111 Peny. Non Halal
61111 Gaji Karyawan
61112 Seragam Karyawan
61113 Kesehatan Karyawan
61114 PPh Karyawan
61115 B. Listrik
61116 B. Telepon/Fax/Internet
61117 B. PDAM
61118 B. ATK
61119 B. Cetak Kwitansi /Fotocopy
61120 B. Pos/Materai/Pengiriman
61121 B. Transport/Tol/Parkir
61122 B. Pemeliharaan Kantor
61123 B. Pemeliharaan Inventaris/Kendaraan
61124 B. Konsumsi
61125 B. Kesekretariatan/Perijinan
61126 B. Kerumahtanggaan
61127 B. Perjalanan Dinas/Survey
61128 B. Koran,Majalah,Buku
61129 B. Penyusutan
61130 B. Jasa konsultan
61131 B. Sewa Kantor
61132 B. Administrasi lain2
61133 B. Rekrutmen Karyawan
61134 B. Training Internal
61135 B. Benchmarking
61136 B. Inspiring Day/Kajian
61137 B. Olahraga Karyawan
61138 B. Family Gathering
61139 B. Workshop Program
61140 B. Administrasi bank
61141 Mkt – Gerai zakat
61142 Mkt – Gerai qurban
61143 Mkt – Pemasangan Spanduk & banner
61144 Mkt – Sosialisasi program (elektronik,cetak)
61145 Mkt – Rakor program
61146 Mkt – Brosur
61147 Mkt – Leaflet
61148 Mkt – Spanduk
61149 Mkt – X Banner
61150 Mkt – Fee Marketing
61151 Mkt – Proposal program
61152 Mkt – Atribut gerai
61153 Mkt – Direct mail
61154 Mkt – Souvenir Donatur
61155 Mkt – Roll Banner
61156 Mkt – ID Card (sponsorship)
61157 Mkt – Baliho
61158 Mkt – Marketing Research
D. Contoh daftar kode akun akuntansi perusahaan jasa – Lembaga Kursus Desain Grafis, Akuntansi, Pemrograman
Akun Neraca:
1-00000 Aktiva1-11000 Kas
1-12000 Bank BCA
1-20000 Piutang Usaha
1-30000 Perlengkapan
1-40000 Biaya dibayar di muka
2-00000 Utang
2-10000 Pajak
2-11000 PPN Masukan
2-12000 PPN Keluaran
2-13000 PPH 21
2-14000 PPH 23
2-15000 PPH 25/26
3-00000 Modal
3-10000 Modal di setor
3-20000 Laba tidak di bagi
Akun Laporan Laba Rugi:
4-00000 Pendapatan4-10000 Pendapatan Kursus
4-20000 Pendapatan Jasa
4-21000 Web Development
4-22000 Branding&Design
4-23000 Mobile Apps
4-24000 SEO Marketing
4-24001 Coba Akun
5-00000 Beban
5-10000 Beban Adm & Umum
5-11000 Beban Listrik & Air
5-12000 Beban Telepon & Internet
5-13000 Beban ATK & Buku
5-14000 Beban Rumah Tangga & Konsumsi
5-15000 Beban Transport
5-16000 Beban Gaji Karyawan
5-17000 Beban Pemeliharaan Kantor
5-20000 Beban Kursus
5-21000 Beban Marketing Kursus
5-22000 Beban Pengajar Kursus
5-23000 Beban Tempat Kursus
5-24000 Beban Penanggung Jawab Kursus
5-25000 Refund Biaya Kursus
5-26000 Beban Pulsa Kursus
5-27000 Beban Konsumsi Kursus
5-28000 Biaya Foto Copy, Cetak, Print – Kursus
5-30000 Beban Jasa
5-31000 Beban Project Manager Jasa
5-32000 Beban Marketing Jasa
5-33000 Beban Designer/Programmer Jasa
5-34000 Beban Tempat Jasa
5-35000 Beban Penanggung Jawab Jasa
5-36000 Beban Hosting & Domain Jasa
5-37000 Beban Pulsa Jasa
5-38000 Beban Konsumsi Jasa
5-40000 Beban Sewa
5-80000 Pendapatan Lain-lain
5-90000 Beban Lain-Lain
05. Kesimpulan
Demikian pembahasan mengenai teknik membuat daftar kode akun akuntansi (chart of account) sistem akuntansi perusahaan dagang.Dan contoh-contoh dari bidang usaha lain serta daftar kode akun akuntansi untuk menyusun laporan keuangan yayasan.
Semakin bertumbuh kembang sebuah perusahaan, organisasi dan yayasan, maka jumlah dan jenis transaksi akuntansinya pun banyak dan rumit.
Sehingga kode akun yang dibuat pun semakin bertambah mengikuti perkembangan.
Semoga bermanfaat.
2 komentar:
Mohon dibantu bagaimana susunan COA untuk iuran bulanan seperti iuran pembangunan?
Posting Komentar