Korsel Lanjutkan Latihan Perang, Korut Mengancam

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL - Pasukan Korea Selatan dijadwalkan mengadakan latihan tembak artileri di dekat perbatasan Laut Kuning yang disengketakan dengan Korea Utara meskipun Korea Utara mengancam akan melakukan pembalasan.
Para pejabat militer mengatakan, latihan 'rutin' kedua dalam tahun ini akan melibatkan howitzer otomatis, meriam Vulcan, mortir dan helikopter tempur Cobra.
Kementerian pertahanan tidak menjelaskan waktu dimulainya latihan, dan mengatakan latihan itu akan tergantung pada cuaca. Latihan akan berlangsung satu sampai dua jam.
Para pejabat militer memberitahu Korea Utara jadwal latihan itu melalui perwakilan di desa gencatan senjata Panmunjom, Minggu (19/2)
Beberapa jam setelah itu, militer Korea Utara berikrar akan melakukan 'serangan balasan tanpa ampun' jika ada meriam-meriam yang mendarat di perairan yang diklaim oleh Pyongyang.
"Seoul tidak boleh lupa pelajaran pemboman Pulau Yeonpyeong pada November 2010, yang menewaskan empat warga Korea Selatan," ujar militer Korut, sebagaimana dilansir AFP, Senin (20/2).
Korea Utara mengatakan, serangan itu adalah pembalasan atas latihan tembak peluru tempur yang jatuh ke perairan yang Pyongyang anggap sebagai bagian dari wilayah maritimnya.
Serangan singkat 2010 memicu kekhawatiran perang dan memicu pembangunan militer Korea Selatan secara besar-besaran di kepulauan tersebut.
Seoul telah bersumpah untuk membalas lebih keras, dengan menggunakan kekuatan udara, untuk setiap serangan terbaru.
Senin pagi, Pyongyang mengulangi ancaman-ancaman kemungkinan pembalasan.
"Jika negara boneka penghasut perang itu mendahului menembak secara sembrono meskipun telah kami peringatkan, mereka tidak akan lolos dari hukuman ribuan kali lipat lebih parah dari penembakan Pulau Yeonpyeong yang lalu," kata pernyataan yang dikeluarkan atas nama satu badan resmi yang disebut Komite untuk Reunifikasi Damai Korea.
Pyongyang telah mengambil nada bermusuhan terhadap Seoul sejak Kim Jong-Un, putra bungsu mendiang pemimpin Kim Jong-Il, mengambil alih kekuasaan setelah kematian ayahnya pada Desember.
Para pejabat mengatakan, penduduk pulau-pulau garis depan akan disarankan untuk pindah ke zona aman sebelum latihan penembakan dimulai.

0 komentar:

Posting Komentar