Pesona Wisata Sorong Pulau Buaya
Nama Sorong berasal dari kata Soren. Soren dalam bahasa Biak Numfor yang berarti laut yang dalam dan bergelombang. Kata Soren digunakan pertama kali oleh suku Biak Numfor yang berlayar pada zaman dahulu dengan perahu-perahu layar dari satu pulau ke pulau lain hingga tiba dan menetap di Kepulauan Raja Ampat. Suku Biak Numfor inilah yang memberi nama “Daratan Maladum ” (sekarang termasuk bagian dari wilayah Kota Sorong) dengan sebutan “Soren” yang kemudian dilafalkan oleh para pedagang Thionghoa, Misionaris clad Eropa, Maluku dan Sangihe Talaut dengan sebutan Sorong. banyak sekali wisata yang ada di Kota Sorong salah satunya Pulau Buaya. Nama asli Pulau Buaya adalah Pulau Raam.
Jika dilihat dari arah kota Sorong atau Pulau Doom, bentuknya menyerupai tubuh buaya sehingga lebih dikenal dengan nama Pulau Buaya. Meski berdiri sendiri, pulau ini masih termasuk wilayah Sorong dan terletak setengah km kota Sorong. Pulau Buaya terletak tidak jauh dari kota Sorong ( Papua Barat ). Mayoritas Pulau Buaya masih di huni oleh para penduduk asli, yang berprofesi sebagai nelayan dan berkebun.
Pariwisata Kota Sorong
Sektor industri pengolahan merupakan salah satu sektor yang memberikan kontribusi terbesar dalam pembangunan perekonomian Kota Sorong. Kota Sorong terkenal sebagai salah satu kota dengan peninggalan sejarah bekas perusahaan minyak milik Belanda Heritage Nederlands Nieuw-Guinea Petroleum Maatschappij (NNGPM). Beberapa kawasan wisata lainnya adalah taman rekreasi pantai Tanjung Kasuari dengan pesona pasir putihnya, termasuk kawasan pantai pada Pulau Raam, Pulau Soop, Pulau Item dan Pulau Doom. Fasilitas wisata lainnya adalah taman rekreasi pantai Tanjung Kasuari dengan pesona pasir putihnya, Pulau Raam, Pulau Soop dan Pulau Doom yang terkenal dengan pantainya yang indah. Juga pulau Dofior yang terdapat Tugu Selamat Datang di Kota Sorong dengan menggunakan bahasa Moi ( suku asli di Kota Sorong) yang ramah dan bersahabat menyambut pengunjung yang datang di Kota Sorong. Juga tembok Dofior yang terkenal dengan pemandangan panorama lout dan keindahan alam menjelang senja.
Sejarah Penamaan Pulau Buaya
Asal usul diberi nama pulau Buaya karena secara tidak langsung kalau kita lihat bentuk Pulau ini seberti Buaya. Namun, tidak seseram namanya, pulau ini menawarkan wisata bahari yang amat menyenangkan. Laut yang masih bersih, jernih dan jauh dari pencemaran lingkungan. Di hamparan pantai terdapat sebagian besar di kelilingi oleh pepohonan kelapa. Pasir pantainya yang lembut dan hawa yang sejuk pasti memanjakan siapa saja yang datang ke tempat ini bersama saudara dan kerabat. Di Pulau Buaya ini juga ada pemukiman penduduknya, tapi tidak banyak dan mendominasi pulau ini. Agar bisa sampai ke Pulau Buaya, kita bisa naik kapal atau taksi air dari pelabuhan sorong.
Mata Pencaharian Penduduk di Pulau Buaya
Banyaknya ikan laut di pulau ini menjadikan nelayan sebagai salah satu mata pencaharian utama yang dilakukan penduduk di Pulau Buaya. Selain itu wisatawan juga bisa ikut memancing ikan disini. Namun karena belum ada persewaan peralatan, wisatawan perlu membawa peralatan mereka sendiri. Ketika sudah mencapai kawasan pulau buaya ini, kita bisa meminta antar ke dermaga maupun langsung turun di tepian pantai. Masuk ke kawasan ini tentu saja gratis, namun kita juga harus membayarnya dengan tidak membuang sampah sembarangan serta turut menjaga lingkungan. Di kota Sorong ini memang banyak pantai pantai yang memiliki spot bagus dan sebagian masih bersih alami. Pantai pantai ini akan tetap selalu indah apabila kita benar benar bisa menjaga lingkungan kita sendiri. Wisatawan tidak perlu pergi ke tangah laut untuk melihat ikan karena di tepian pantai pun banyak terdapat ikan kecil. Selain itu juga banyak terdapat burung bangau yang mencari ikan sebagai makanannya. Tidak jarang pula terlihat binta laut menghiasi tepi pantai.
Petunjuk Arah Menuju Lokasi Pulau Buaya Sorong
Untuk berkunjung ke Pulau Buaya, para wisatawan lokal maupun asing dapat dicapai dari pelabuhan Sorong dengan menggunakan kapal atau taksi air. Karena di sana tidak ada angkutan umum kapal sehingga wisatawan perlu menyewa kapal untuk pulang-pergi. Tarifnya antara 200 ribu hingga 250 ribu, tergantung hasil tawar-menawar dengan pemilik kapal. Jarak tempuh dari pelabuhan Sorong kurang lebih 45 menit perjalanan laut. Pengunjung lokal maupun mancanegara bisa turun di dermaga ataupun tepi pantai. Tidak ada tarif untuk masuk kawasan pulau ini. Keindahan pantai pasir putih dari Pulau Buaya serta keunikan bawah laut dan sunset yang cukup indah sehingga Pulau Buaya bisa di sebut layak dikembangkan menjadi destinasi wisata di Kota Sorong Papua ini.
Fasilitas Wisata Yang Ada di Pulau Buaya
Tidak lengkap rasanya jika liburan ke sebuah destinasi wisata tanpa mencoba wahana maupun fasilitas yang ada di destinasi wisata tersebut. Karenanya Pulau Buaya menyediakan sejumlah fasilitas wisata yang dapat di coba oleh para wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Seperti perahu yang memuat sekitar 150 orang untuk sarana transportasi dengan ongkos yang sangat murah pulang pergi, kemudian adanya fasilitas banana boat, perahu karet dayung, Donut Boat, Parasailing, Paintball Outbond, Flying Fish, dan lain- lain. Dilanjut dengan tersedianya cottage- cottage, baik yang berada di sekitar laut Pulau Buaya maupun berada di daratan Pulau Buaya. Pengembangan wisata dari Pulau Buaya ini tidak akan terlepas dari kerjasama pihaknya dengan Kementerian Pariwisata RI dan Dinas Pariwisata Kota Sorong Papua.
Gugusan Pulau- pulau Yang ada di dekat Pulau Buaya
Pulau Buaya yang terletak di Kota Minyak ini sangatlah berpotensi untuk dijadikan tempat wisata saat berlibur. Karena selain kita bisa berlibur tapi kita juga bisa mendapatkan ilmu sejarah mengenai peninggalan sejarah dan bekas perusahaan minyak Belanda yang pernah berkuasa di sini. Walaupun namanya Kota Minyak, namun Kota Sorong mempunyai tempat-tempat eksotis lainnya selain dari pulau Buaya. Serta masih banyak lagi tempat wisata yang dapat dikunjungi lainnya seperti Pulau Raja Ampat yang sangat menarik untuk dikunjungi.
Kepulauan Raja Ampat merupakan rangkaian empat gugusan pulau yang berdekatan dan berlokasi di barat bagian pulau Papua. Secara administrasi gugusan ini ada dibawah Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat. Kepulauan ini sekarang menjadi tujuan para penyelam yang tertarik akan keindahan alam bawah lautnya. Empat gugusan Pulau yang menjadi gugusannya adalah Pulau Waigeo, Pulau Misool, Pulau Salawati, dan Pulau Batanta.
Peninggalan di Gugusan Misool
Di kawasan gugusan Misool ditemukan peninggalan prasejarah berupa cap tangan yang diterakan pada dinding batu karang. Uniknya, cap-cap tangan ini berada sangat dekat dengan permukaan laut dan tidak berada di dalam gua. Menurut perkiraan, usia cap-cap tangan ini sekitar 50.000 tahun dan menjadi bagian dari rangkaian petunjuk jalur penyebaran manusia dari kawasan barat Nusantara menuju Papua dan Melanisea.
1 komentar:
tiket kapalnya brapaan yah...??
salam
Posting Komentar