PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH : KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) adalah organisasi atau lembaga pada pemerintah daerah yang bertanggung jawab kepada kepala daerah dalam rangka menyelenggarakan pemerintahan daerah. Satuan kerja perangkat daerah ini terdiri atas sekertariat daerah, dinas daerah, lembaga teknis daerah, kecamatan dan kelurahan. Dalam satuan kerja terdapat rencana kerja anggaran yaitu Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah, selanjutnya disebut RKA SKPD. RAK-SKPD adalah dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi program dan kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah yang merupakan penjabaran dari Rencana Kerja Pemerintah Daerah dan rencana strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah yang bersangkutan dalam satu tahun anggaran, serta anggaran yang diperlukan untuk melaksanakannya.
Dimensi Partisipasi Anggaran, Kinerja Aparat Pemerintah, Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi.
Berdasarkan kerangka pemikiran dan rumusan variabelpenelitian tersebut, maka dapat diuraikan definisi operasional yang digunakan dalam penelitianini adalah sebagai berikut :
1.       Partisipasi Anggaran
 Brownell (1986) mendefinisikan partisipasi anggaran sebagai suatu proses partisipasi individu akan dievaluasi dan mungkin diberi penghargaan berdasarkan prestasi mereka pada sasaran. Berikut ini dimensi dalam partisipasi anggaran keterlibatan aparat pemerintah dalam penyusunan anggaran, merevisi anggaran, usulan tentang anggaran, banyaknya input, memandang kontribusi / pendapat dalam penyusunan anggaran.Variabel partisipasi penyusunan anggaran diukur dengan menggunakan skala LIKERT antara 1 sampai dengan 5. Skor terendah (1) dari jawaban responden menunjukkan rendahnya partisipasi penyusunan anggaran dan skor tinggi (5) menunjukkan tingginya partisipasi penyusunan anggaran.


2.       Kinerja Aparat Pemerintah Daerah
Ven dalam Ferry (1980) menyatakan bahwa kinerja merupakan prestasi kerja yang dicapai unit kerja dalam merealisasikan target yang telah ditetapkan. Ven (1980) membagi instrumen yang digunakan untuk mengukur kinerja aparat pemerintah daerah, yaitu terdiri dari 7 pertanyaan yang berkaitan dengan pencapaian target kinerja kegiatan pada suatu program, ketepatan dan kesesuaian hasil, tingkat pencapaian program, dampak hasil kegiatan terhadap kehidupan masyarakat, kesesuaian realisasi anggaran dengan anggaran, pencapaian efisiensi operasional, perilaku pegawai. Variabel kinerja aparat pemerintah daerahdiukur dengan menggunakan skala LIKERTantara 1 sampai dengan 5. Skor terendah (1) dari jawaban responden menunjukkan rendahnya kinerja aparat pemerintah daerah dan skor tinggi (5) menunjukkan tingginya kinerja aparat pemerintah daerah.
3.       Kepuasan kerja
Herzberg(2005) mengemukakan bahwa istilah kepuasan kerja(job satisfaction) dapat didefinisikan sebagai suatu perasaan positif yang merupakan hasil dari sebuah evaluasi karakteristiknya.Ada empat faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja seseorang,yaitu :
(1)          Faktor psikologik, berhubungan dengan kejiwaan pegawai dengan dimensi minat, ketentraman dalam bekerja, sikap terhadap kerja, bakat dan keterampilan
(2)          Faktor sosial, berhubungan dengan interaksi sosialdengan dimensi interaksi sesama pegawai, interaksi dengan atasan,interaksi dengan pegawai yang berbeda dinas/ pekerjaannya.
(3)          Faktor fisik, berhubungan dengan kondisi fisik lingkungan kerja dan kondisi fisik pegawai,dengan dimensi jenis pekerjaan, pengaturan waktu, perlengkapan kerja, keadaan ruangan, suhu, penerangan, pertukaran udara, kondisi kesehatan pegawai, umur dan sebagainya.
(4)          Faktor finansial, berhubungan dengan jaminan serta kesejahteraan pegawai instrumen dari masing-masing faktor dalam kepuasan kerja tersebut dengan dimensi, sistem dan besarnya gaji, jaminan sosial, macam-macam tunjangan/fasilitas yang diberikan, promosi dan sebagainya.
4.       Komitmen organisasi
Robbins dan Judge (2007) mendefinisikan komitmen sebagai suatu keadaan dimana seorang individu memihak organisasi serta tujuan-tujuan dan keinginannya untuk mempertahankan keangotaannya dalam organisasi.Mowday yang dikutip Sopiah (2008) menyatakan ada tiga aspek komitmen organisasi antara lain :
1)      Affective commitment, yang berkaitan dengan adanya keinginan untuk terikat pada organisasi. Individu menetap dalam organisasi karena keinginan sendiri. Dengan dimensi sense of belonging, emotional attached, personal meaning
2)      Continuance commitment, adalah suatu komitmen yang didasarkan akan kebutuhan rasional. Dengan kata lain, komitmen ini terbentuk atas dasar untung rugi, dipertimbangkan atas apa yang harus dikorbankan bila akanmenetap pada suatu organisasi, dengan dimensi pilihan lain,benefit, biaya.
3)      Normative Commitment, adalah komitmen yang didasarkan pada norma yang ada dalam diri karyawan, berisi keyakinan individu akan tanggung jawab terhadap organisasi. Ia merasa harus bertahan karena loyalitas. Instrumen dari masing-masing aspek dalam komitmen organisasi tersebutdengan dimensi keyakinan untukloyal,keyakinan akan .
Populasi Dan Sample
A.      Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai negeri yang ada dalam Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) . Pada SKPD Kabupaten Demak terdapat 34 SKPD yang keseluruhan pegawainya berjumlah ± 729 orang, Alasan dipilihnya populasi dan lokasi penelitian tersebut adalah ingin mengetahui sejauh mana tingkat partisipasi anggaran di SKPD Kabupaten Demak.
B.      Sample
Teknik pengambilan sample yangdigunakan adalah purposive sample. Purposive sampledalam penelitian ini adalah kepala SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah), sekretaris SKPD, dan kepala bagianyangbertugas di sekretaris daerah, dinas-dinas, dan lembaga teknis daerah yang terdapat di Pemerintah Daerah Kabupaten Demak yang berjumlah 120 orang. Alasan pemilihan sampel tersebut adalah pegawai yang menjabat posisi tersebut ikut serta dalam penyusunan anggaran sehingga dapat memberikan informasi kepada peneliti, tentang sejauh mana SKPD ikut serta dalam partisipasi anggaran Pemerintah Daerah Kabupaten Demak secara keseluruhan. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Demak karena Pemerintah Kabupaten Demak sesuai dengan Kepmendagri 29/2002 yang saat ini telah diperbaharui dengan PP 58/2005Kabupaten Demak adalah salah satu daerah yang telah mampu melaksanakan proses partisipasi anggaran secara baik dan adanya upaya dari pemerintah daerah Kabupaten Demak untuk terus meningkatkan kinerja pemerintahannya, dengan melakukan pengujian terhadap dua faktor yaitu: kepuasan kerja dan komitmen organisasi dalam partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja aparat pemerintah.
Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer, yaitu berupa kuesioner. Data primer diperoleh secara langsung dari responden yang menjabat sebagai kepala,sekretaris, dan kepala bagian di seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Demak yang berjumlah 120 orang.
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara mendatangi secara langsung ke seluruh kantor SKPD Kabupaten Demak dan memberikan kuesioner, yang berisidaftar pertanyaan terstruktur yang ditujukan kepada responden, yaitukepaladinas,sekretaris,dan kepala bagiandi seluruh SKPD Kabupaten Demak. Responden lalu memilih salah satu alternatif jawaban yang sesuai dengan opininya.

0 komentar:

Posting Komentar